Viral Video Keluarga Pasien Ngamuk di RS Lira Medika

  • Whatsapp
Video berdurasi 28 detik menunjukan kemarahan keluarga pasien terhadap pihak RS Lira Medika.

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Sebuah video mendadak viral di group media sosial (Medsos) Facebook Karawang Info. Video berdurasi 28 detik tersebut menunjukan kemarahan keluarga pasien terhadap pihak Rumah Sakit (RS) Lira Medika, akibat menolak melakukan penanganan medis menggunakan administrasi BPJS Kesehatan.

Video yang diunggah akun facebook Ahmad Kodir pada Jumat (20/7/2018) malam sekitar pukul 18.30 WIB, mendapat sejumlah tanggapan dari para netizen anggota group, dan sempat dibagikan sebanyak 14 kali sebelum akhirnya dihapus.

Bacaan Lainnya

Dalam video itu, terlihat seorang laki-laki yang diketahui bernama Ridwan Alamsyah dan seorang perempuan yang diduga istrinya, tengah memaki-maki petugas administrasi RS Lira Medika. Karena pihak rumah sakit enggan menerima pendaftaran keduanya menggunakan administrasi BPJS Kesehatan.

“Apa karena kami pakai BPJS jadi diperlakukan seperti ini? Jam setengah lima sudah tutup. Tadi yang satu bilang sudah tidak ada, yang satu bilang masih ada. Jadi gimana ini? Bapak-bapak, Ibu-ibu tahu ini ya, perlakuan rumah sakit ini, hati-hati,” dialog dalam video tersebut.

Kepada SpiritNews, Ridwan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam video tersebut. Menurutnya, pihak RS Lira Medika telah melakukan maladministrasi dan bertindak semaunya dalam menangani pasien.

“Awal kejadiannya saat saya membawa anak saya yang terjatuh dan mengalami masalah di tangannya ke RS Lira Medika sekitar pukul 14.00 WIB. Di sana, di IGD anak saya diperiksa oleh seorang dokter umum. Saya lupa namanya siapa, tapi dia bilang anak saya tidak apa-apa padahal,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Dalam kondisi panik, Ridwan memaksa agar anaknya diperiksa oleh dokter spesialis ortopedi. Namun pihak rumah sakit menolak, dan mengarahkan agar ia lebih dulu mengambil rujukan ke faskes tingkat pertama dari layanan BPJS Kesehatan yang dimilikinya.

“Saat itu sudah jam 15.00 WIB. Pihak rumah sakit malah mengarahkan meminta rujukan terlebih dahulu, kalau mau agar anak saya di tangani oleh dokter spesialis ortopedi. Saya panik, apalagi anak saya terus menangis kesakitan,” katanya.

Dijelaskan, video tersebut direkam oleh seseorang saat ia dalam puncak kekesalan kepada pihak RS Lira Medika. Pasalnya, ia yang sudah mengantongi rujukan malah ditolak dengan alasan sudah tutup, tidak bisa dua kali menggunakan adminsistrasi BPJS Kesehatan dalam satu hari, dan dokter spesialis telah meninggalkan rumah sakit.

“Dokter spesialis ortopedi buka prakteknya pukul 15.00-17.00 WIB, waktu itu baru pukul 16.30 WIB. Saya bawa surat rujukan dari Klinik Arminta, Johar, malah ditolak. Alasannya sudah tutup, sudah tidak ada dokter. Padahal jam praktek belum habis itu. Makanya saya benar-benar marah saat itu,” katanya.

“Dalam kondisi saya yang benar-benar marah, pihak manajemen berulang kali mengirim pegawai untuk menemui saya dan meminta maaf, tapi tidak memberikan solusi. Dan yang membuat saya marah, adalah ketika mereka menolak dengan alasan tidak bisa menggunakan BPJS dua kali dalam satu hari. Itu kan gak bener, mereka yang suruh ambil rujukan. Harusnya itu satu rangkaian penanganan medis, jangan di closing dulu,” tambah Ridwan.

Diakuinya, setelah terjadi ketegangan hampir 15 menit, akhirnya pihak manajemen RS Lira Medika langsung menemuinya, dan membawa anaknya untuk diperiksa oleh dokter spesialis ortopedi.

“Akhirnya memang anak saya diperiksa oleh dokter spesialis. Tapi kejadian semacam itu tidak bisa dibiarkan, itu sudah maladministrasi. Harus jadi pelajaran juga untuk rumah sakit, jangan sembarangan atau seenaknya,” katanya.

Sementara itu, Marcom RS Lira Medika, dr. Kinanti saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu soal kejadian tersebut, karena yang bersangkutan sudah berada di rumah.(art)

Pos terkait