Pemprov Aceh Deklarasikan Aksi Bebas Sampah

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Penandatanganan deklarasi Aceh Bebas Sampah di Kabupaten Aceh Besar

Kabupaten Aceh Besar, spiritnews.co.id – Dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2019. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh mendeklarasikan aksi Aceh bebas sampah, di Lapang Sepak Bola, Desa Siron Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (2/3/2019).
Sebelum deklarasi dilakukan, Pemprov Aceh bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Pemkab Aceh Besar dan para pelajar terlebih dahulu melakukan kerja bakti di beberapa lokasi di daerah Lambaro Ingin Jaya serta di tempat pembuangan akhir di Blang Bintang.
Staf Ahli Gubernur Aceh, Iskandar Syukri, mengatakan, aksi bebas sampah yang dideklarasikan secara bersama diharap tidak sebatas seremonial semata. Hal itu harus dijadikan tekad bersama sehingga Aceh bebas sampah.
“Melalui peringatan ini, saya ingatkan penting mengelola sampah untuk meningkatkan taraf kehidupan menjadi lebih baik. Lingkungan bersih harus jadi budaya hidup kita,” kata Iskandar.

Baca Juga : Melalui Laskar Jumsih, Wabup Aming Ingatkan Pentingnya kebersihan Lingkungan

Bacaan Lainnya

Persoalan sampah, kata Iskandar, memang menjadi persoalan klasik. Volume sampah pada tahun 2016 di Banda Aceh saja, mencapai 200 ton per hari. Angka itu terus meningkat yaitu mencapai 300 ton per hari pada tahun 2018. Bertambahnya sampah tersebut terjadi seiring bertambahnya jumlah penduduk dan dikhawatirkan bakal menimbulkan penyakit dan bencana.
“Jika dikelola dengan baik, sampah ini akan menjadi berkah dan memberi nilai ekonomi. Sampah organik bisa menjadi pupuk dan yang non organik bisa didaur ulang. Mengelola sampah merupakan tindakan terpuji. Kesadaran menjaga lingkungan harus dimulai dari diri sendiri,” katanya.

Berita Terkait : Walikota Bekasi : Petugas Kebersihan Perlu Pendidikan Setara dan Harus Sehat

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh, Syahrial, mengatakan, Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2019 bertema “kelola sampah untuk hidup bersih, sehat dan bernilai.” Tema itu, kata dia sangat sesuai dengan kondisi sampah dan bumi saat ini, di mana sampah yang disebar manusia sangat sulit didaur ulang secara alami.
“Kita perlu kumpulkan dan dan proses mendaur ulangnya harus menggunakan teknologi moderen,” kata Syahrial.
Syahrial menambahkan Islam yang menjadi landasan hidup masyarakat Aceh, mengajarkan manusia untuk selalu hidup bersih. Karena itu, sikap hidup masyarakat Aceh haruslah mencermin keislaman.
“Menjaga kebersihan memang sudah menjadi tugas kita sebagai manusia,” ungkapnya.(mah)

Pos terkait