Gegara Uang Rp 20 Ribu, Fatimah Diduga Dibunuh Anak Kandungnya

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Kasus kekerasan pada Fatimah secara sadis yang diduga dilakukan oleh anak kandungnya bernama Nasrul.

Hanya karena keinginannya tidak sanggup dipenuhi, darah dagingnya itu secara biadap langsung memegang rambut korban dengan tangan kiri dan menggorok leher korban dengan pisau.

Bacaan Lainnya

“Gorok saja leher saya, biar saya dapat surga”. Beginilah sebagian ucapan terakhir korban kepada pelaku sebelum ajal menjemputnya.

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi, mengatakan, tersangka awalnya mendatangi rumah korban pada Senin (8/6/2020) sekitar pukul 05.00 WIB, untuk meminta uang kepada ibunya Rp 300 ribu. Karena korban menjawab tidak memiliki uang sebanyak itu, tersangka mengancam korban dengan sebilah pisau.

“Kemudian pelaku kembali meminta kepada korban uang Rp 20 ribu dengan alasan untuk membeli rokok. Karena permintaan tersebut juga tidak terpenuhi, kemarahan pelaku memuncak dan langsung menarik rambut korban dan menggorok leher ibunya,” kata Rustam kepada wartawan di Mapolres Aceh Utara, Selasa (9/6/2020).

“Dipicu karena pelaku merasa kesal permintaanya tidak dipenuhi oleh korban. Pisau dapur yang digunakan untuk membunuh ibunya itu memang sudah dipersiapkan pelaku,” tambahnya.

Dikatakan, pisau dapur yang digunakan untuk membunuh ibunya itu memang sudah dipersiapkan pelaku. Pelaku juga masuk ke rumah korban dengan cara menerobos dinding rumah yang terbuat dari karung padi.

Menurutnya, pelaku menggorok leher korban dengan sekali sayatan. Setelah korban jatuh dengan posisi telentang, kemudian pelaku berusaha membalikkan tubuh korban untuk merekayasa peristiwa itu.

“Pelaku sengaja merekayasa semua, dari dari posisi tubuh korban hingga mengkunci pintu depan belakang dari arah dalam rumah seolah-olah korban bunuh diri,” ujarnya.

Tak lama setelah itu, pelaku keluar dari tempat semula, dan membersihkan tangan dengan menggunakan abu. Selanjutnya pelaku nongkrong di warung kopi Kota Pantonlabu.

“Kemudian pelaku kembali ke TKP dan memberitahukan mak cik dan suadaranya Ibrahim, bila ibunya sudah meninggal dunia,” ungkapnya.(mah)

Pos terkait