Terkait Ujaran Kebencian dan Hinaan, PDIP Segera Lapor ke Polda Jabar

  • Whatsapp

Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) marah setelah adanya dugaan ujaran kebencian yang dilakukan tokoh agama pada acara pasangan calon bupati dan wakil bupati, Rabu (25/4/2018).

Kemarahan PDIP KBB ini berawal adanya sebaran video berdurasi satu menit lima puluh satu detik, terlihat seorang penceramah berada di atas panggung yang mengatakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan sebutan “Anjing”.

Bacaan Lainnya

Dalam ceramahnya juga, penceramah tersebut menyebut untuk tidak memilih pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung PDIP, karena PDIP merupakan sebagai partai setan dan partai Iblis.

Bendahara DPC PDIP KBB, Jejen Zaenal mengatakan, apa yang dilakukan penceramah tersebut bukanlah sebagai siraman rohani, melainkan orasi politik yang mengajak untuk memilih salahsatu paslon.

“Dalam video itu kan jelas dia orasi ujaran kebencian pada Ketum Megawati dengan sebutan anjing dan PDIP partai iblis,” katanya di Cipeundeuy, Sabtu (28/4/2018).

Ratusan kader dan simpatisan PDIP dari berbagai wilayah KBB, seperti Cikalongwetan, Cipatat, Cipeundeuy, Ngamprah, dan lainya turun langsung mendatangi Polsek Cipeundeuy, Panwaslu Kecamatan Cipeundeuy untuk meminta ketegasan mereka sebagai aparat di kewilayahan terkait peristiwa ujaran kebencian dalam tablig akbar.

Setelah mendatangi Kantor Panwaslu Kecamatan dan Polsek Cipeundeuy, Ketua PAC PDIP Cipeundeuy, Yuki Abdurrahman mengungkapkan kedatangannya ke polsek dan panwascam untuk menyampaikan aspirasi, agar tak ada kejadian sama seperti itu.

“Ada tiga poin yang ingin kami sampaikan ke aparat yakni menjaga pelaksanaan kampanye agar kondusif, dan kami tak ingin ada dakwah atau ceramah yang justru menjadi pemecah belah,” ujarnya.

Sementara itu, Jejen Zaenal mengaku pihaknya tengah mengumpulkan data-data untuk melaporkan ke aparat kepolisian Polda Jabar karena oknum tokoh agamanya merupakan berasal dari Bogor.

“Oknumnya itu bukan dari KBB tapi orang Bogor, sehingga dapat ditindaklanjuti di Polda Jabar, karena ini masalah agama yang diseret ke kepentingan politik,” ujarnya.

Pada prinsipnya, Jejen mengaku dirinya tak ingin membesarkan masalah tetapi dirinya ingin menyelesaikan masalah agar tak berlarut-larut, karena telah membawa-bawa ke ranah agama.

“Ya ceramah kemarin itu kan seolah orasi politik meski judulnya rajaban dengan di dalamnya ada ujaran kebencian. Jadi, harus diusut tuntas,” ujarnya.(gus)

Pos terkait