Tim 36 Galang Dukungan untuk Industri di Aceh ke Jakarta

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Tim 36 berziarah ke Taman Makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Tim 36 yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Industri (MPI) Aceh Utara bersafari ke Jakarta sejak 24 hingga 30 Juli 2019.
Selain untuk menggalang dukungan, juga untuk menjaring informasi termasuk pola pengamanan dengan berbagai pihak kaitan dimulainya pembangunan pabrik NPK dan pembelian aset PT Asean Aceh Fertlilizer (AAF) oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe.
Tim 36 ini mengawali kegiatannya dengan berziarah ke Taman Makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Hal ini dilakukan untuk mencari berkah dalam perjuangan, serta berkunjung ke objek Rumoh Aceh dan cikal pesawat Seulawah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Terakhir tim bersilaturahmi dengan salah seorang anggota Komisi 3, DPR RI (Partai Demokrat), Muslem. Koordinator Tim 36, H Abubakar Abbas melaporkan berdirinya MPI di Aceh Utara untuk memperjuangkan PT AAF agar dihidupkan kembali oleh pemerintah Indonesia dan tidak dijual ke perusahaan asing.
“Syukur alhamdulillah, berhasil dan sekarang aset PT AAF telah dibeli oleh PT PIM mari kita dukung,” kata Abubakar dalam siaran pers yang diterima redaksi spiritnews.co.id, Rabu (31/7/2019).
Dikatakan, Tim 36 dan anggota DPR asal Aceh lainnya diminta untuk ikut membantu agar industri-industri di Aceh Utara, dan Lhokseumawe yang telah berhenti berproduksi sudah lebih 10 tahun hidup kembali termasuk PT Kertas Kraft Aceh (KKA). Begitu pula terhadap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe dan rencana industri-industri lainnya di Aceh.
“Sayang dan sangat disayangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh dan anggota DPR sangat jarang bersuara untuk memperjuangkan nasib industri dan bidang ekonomi lainnya di Aceh,” tegasnya.
Mendapat laporan itu, Muslem mengaku sangat memahami dan ikut terharu. Muslem berjanji akan menyampaikan kepada anggota DPR asal Aceh lainnya untuk bersama-sama memperjuangkannya.
“Dari sekian masalah yang timbul di Aceh saat ini seperti kemiskinan, tidak tumbuhnya industri di Aceh kesalahan tidak dari orang lain tapi dari kita orang Aceh sendiri,“ ujar Muslem.
“Mulai dari sekarang, mari kita galang persatuan dan kerukunan untuk tujuan kemakmuran Aceh,” tambahnya.(rls/sir/mah)

Pos terkait