Bekasi Miliki IPA Baru, Tambah 20.000 Pelanggan Baru

  • Whatsapp

BEKASI, SpiritNews – Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru segera dioperasikan. IPA berkaspitas terpasang 400 liter/detik dibangun di PDAM Bhagasasi Bekasi Cabang Babelan, Kabupaten Bekasi. IPA di lahan aset  PDAM dibangun atas kerja sama dengan swasta PT  Greenex dengan sistem bangun serah terima atau sering disebut build operate and transfer (BOT).

BOT ini merupakan kemitraan pemerintah swasta (KPS) dengan jangka  10 tahun. Artinya, dalam 10 tahun ke depan, IPA bernilai sekitar Rp 40 miliar menjadi milik PDAM Tirta Bhagasasi. Ini suatu bentuk kerja sama yang relatif singkat. Biasanya, BOT di atas 20 tahun.

Dijumpai di lokasi pembangunan IPA tersebut, pimpinan proyek, Tresna Hudaya menjelaskan dalam pengoperasian IPA itu, pihaknya menggunakan teknologi asal Korea.

“Jadi dalam pengoperasian IPA ini, semuanya  menggunakan sistem jaringan dan teknologi,” katanya, Selasa (14/3).

Terdapat berbagai kemudahan dan efisiensi dalam penerapan teknologi tersebut. Jika dikalkulasi, paparnya dapat menghemat tenaga listirk hingga 50 persen, dan menghemat penggunakan alat kimia 30 persen, dibanding dengan pengoperasikan IPA manual yang selama ini digunakan PDAM. Dan hasil produksi (air) lebih bersih dan jernih.

Dalam sitem proses produksi, semuanya dikontrol menggunakan teknologi. Di lokasi, ada satu ruangan dalam suhu dingin tertentu, dimana di ruangan itu, terdapat sistem kontrol menggunakan teknologi jaringan.

 

Fibra Disfilter Panel

Segala sesuatu dalam semua bentuk  operasional, mulai dari intik atau titik air baku hingga reservoir sebelum air disalurkan ke jaringan dinas utama (JDU) menuju jaringan pelanggan, dapat dikontrol dalam ruangan Fibra Disfilter Panel (FDP). Pada teknologi itu, dalam membersihkan air, menggunakan fiber disc filter. Alat itu, ditempatkan dalam kolam terakhir sebelum masuk reservoir. Dan alat tersebut, hanya dibersihkan dalam dua tahun.

Dalam sistem ini tidak ada lagi penggunaan bahan kimia dengan takaran manual, tetapi semuanya dengan teknologi berdasarkan  ukuran tertentu, dan disesuaikan dengan tingkat kekeruhan air baku (NTU).

Adapun proses pengolahan air sebagai berikut: 1. Dari kolam intik/raw water,  telah terpasang empat pipa dan masing-masing pipa mampu menyedot air untuk diolah 100 liter per detik. Dan sejak awal di titik air baku, sudah menggunakan sistem teknolgi.

kemudian, dari titik Intik menggunakan pompa masuk ke dalam Pre Teratment dengan pencampura bahan kimia tahap awal. 3. Air disalurkan ke kolam kedua dimana menggunakan Fiber Disc Filter  dan dilakukan penggunakan bahan kimia kaporit dan dilanjutkan  Reservoir.

lalu dari kolam resevoir, air dipompa ke jaringan pipa JDU untuk dilanjtkan kepipanisasi pelanggan. Jadi kata Krisna, penggunakan tenaga listrik hanya pada saat di pompa kolam Intik, dan saat air didistribusikan dari resorvoir ke JDU.  Dari proses awal semuanya dilakukan dengan menggunakan gravitasi karena struktur bangunan telah dirancang sedemikian rupa.

 

Tingkatkan Cakupan

Melalui sistem BOT ini, pihak investor memproduksi air bersih dan menjual air baku ke PDAM. Dan dalam tempo 10 tahun, segala peralatan dalam proses pengolahan air bersih itu, menjadi aset milik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi.

Direktur Usaha PDAM Tita Bhagasasi Bekasi, Maman Sudarman  mengemukakan, dalam perjanjian kontrak dengan investor, pihaknya membeli air curah Rp 3.000 per meter kubik dengan kapasitas 240 liter/detik. Dipekirakan, dengan kapasitas produksi 200 liter/detik, mampu menambah setidaknya 20.000 sambungan langganan (SL) baru di Babelan.

“Kerja sama dengan pihak swasta ini, dilakukan untuk menambah cakupan air bersih kepada masyarakat khususnya di daerah Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi sekitarnya, mengingat air tanah di daerah pantai tersebut, tidak laik untuk dikonsumsi,” ungkapnya.

Sementara Kepala PDAM Cabang Babelan, Suherlis mengamukakan, saat ini, pihaknya melayani 29.011 SL dengan kapasitas air bersih 245 liter per detik. Air tersebut dipoduksi IPA  Babelan 185 liter per detik, disuplai dari PDAM Tirta Patriot 15 liter perdetik, dan suplai Cabang Pondokungu 45 liter perdetik.

“Jika IPA baru sudah dioperaskan, kami akan menghentikan pasokan air bersih dari PDAM Tita Patior dan Cabang Pondokungu.Itu kami lakukan  guna meningatkan kapasitas pelayanan dan menambah cakupan pelayanan akan air bersih kepada masyatrakat,” ia menuturkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *