Bandung, SpiritNews-Menyikapi hasil pembangunan gedung/unit sekolah baru (USB), yang diketahui kualitas bangunannya belum sesuai dengan harapan karena masih terdapat dinding bangunan yang reta, seperti SMKN 1 Maniis, Kabupaten Purwakarta.
Padahal dana yang digelontorkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, dari APBD 2016 tidak sedikit yakni sekitar Rp 50 miliar, dengan asumsi satu USB dianggarakan dana sebesar Rp 5 miliar.
“Sangat disayangkan dana yang diproyeksikan itu justru kualitas bangunannya masih jauh dari harapan,” kata Sekretaris LSM Barisan Semut Merah, M.Elfin Yoshevin, AMd, kepada SpiritNews, di Bandung, Kamis (16/3/2017).
Dia-pun, menyikapi pernyataan yang pihak Disdik Jabar, yang disampaikan Dodin R Nuryadin, selaku KPA/PPK proyek pembangunan USB SMK/SMA. “Saya ikuti terus perkembangan proyek ini, termasuk melalui berita dimedia,” imbuhnya.
Sebenarnya lanjut Elvin, dalam kegiatan pembangunan USB ini merupakan tanggung jawab bersama. Dalam artian pada semua pihak yang terkait dalam kegiatan, mulai dari penanggung jawab/pengguna anggaran (PA), kuasa pengguna anggaran (KPA), sampai pada pejabat pelaksana kegiatan (PPK/PPTK) serta berbagai unsur dan tim yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut termasuk perusahan pelaksana kegiatan.
Dan sebagai bagian dari masyarakat atau elemen masyarakat minimal kita harus memberitahukan kepada aparat penegak hukum. Karena bukan tidak mungkin atau patut diduga adanya ‘mark-up’ bahkan telah terjadi KKN pada proyek pembangunan USB di Jabar, tukas Elvin.
Sementara itu, informasi yang diterima SpiritNews, beberapa waktu lalu, bahwa Dodin telah mengundang semua pihak yang terkait dalam proyek USB, untuk rapat bersama membahas persoalan kegiatan yang “dikomandoi” nya dan tengah menjadi sorotan. Namun sejauh ini belum diketahui hasil dari pertemuan tersebut.(ron)
Proyek USB SMA-SMK Diduga Dikorup
