Sistem Full Day Scholl Ditolak SMPN 1 Klari

  • Whatsapp

Karawang, SpiritNews-Pro dan kontra wacana penerapan sistem belajar sehari penuh di sekolah (full day school) yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mendapat penolakan dari sekolah-sekolah di Kabupaten Karawang.

Salah satunya SMPN 1 Klari. Sekolah ini menilai penerapan konsep tersebut tidak cocok dilakukan di daerahnya. Karena sarana pendukung pendidikan tidak lengkap, dan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor utama konsep sekolah full day masih sulit diterapkan di daerah.

“SMPN 1 Klari belum bisa menerapkan sistem belajar sehari penuh di sekolah (Full day school), karena ada beberapa faktor yang belum terdukung. Salahsatunya sumber daya manusia, serta para anak siswa-siswinya di sekolah,” ujar Kepala SMPN 1 Klari, Yanto Irianto.

Dikatakan, penerapan sistem sekolah full day tentu akan memerlukan dana operasional sekolah yang leb ih besar. Karena dengan waktu yang lebih panjang, pihak sekolah tentu harus memberikan layanan yang baik bagi siswa didik.

Ditambah lagi secara sumber daya manusia yang belum memadai. SMPN 1 Klari saat ini masih fokus terhadap pengembangan mutu pendidikan di sekolahnya yang berkualitas. Terlebih perisiapan siswa-siswi kelas X akan menghadapi ujian nasional dalam waktu dekat, sehingga butuh ekstra belajar yang secara maksimal di sekolahnya.

“Anak didik ada juga yang masuk siang belajarnya, tentunya nanti jika diterapkan akan menggangu. Ditambah lagi secara sumber daya manusia juga kekurangan. Inilah menjadi alasan kita di SMPN 1 Klari,” paparnya.

Sementara itu, Junaedi salah satu orangtua siswa SMPN 1 Klari mennyatakan, tidak mendukung adanya sistem  belajar sehari penuh di sekolah (Full day school) yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy . Pasalnya, anaknya fokus istirahat setelah belajar di sekolah.

“Jika belajar terus di sekolah, pikirannya pasti mumet. Pasti butuh yang namanya penyegaran, dengan pengembangan ektratrikuler atau bermain bersama teman-temannya usai belajar. Jika dipadatkan mereka juga akan stress, sehingga dengan sendirinya gak mau belajar lagi,” paparnya.

Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy menggagas pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta, menggunakan sistem “full day school” agar anak tidak sendiri ketika orang tua mereka masih bekerja. “Dengan sistem ‘full day school’ ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi ‘liar’ di luar sekolah ketika orang tua mereka masih belum pulang dari kerja,” katanya.

Menurut Muhadjir, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan mengaji sampai dijemput orang tuanya usai jam kerja. “Dan, anak-anak bisa pulang bersama-sama orang tua mereka, sehingga ketika berada di rumah, mereka tetap dalam pengawasan, khususnya orang tua,” ungkapnya.(pra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *