Kota Bogor, SpiritNews-Guru ngaji merupakan para pejuang dan sosok yang berjuang digaris terdepan untuk membangun akhlak dan karakter, khususnya generasi muda. Pembangunan akhlak dan karakter dibandingkan pembangunan fisik yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor jika tidak diimbangi pembangunan akhlak, maka tidak ada artinya.
Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya saat menyerahkan insentif bagi para guru ngaji se-Kecamatan Bogor Selatan, di Masjid Al-Kautsar, Kelurahan Cipaku, Bogor Selatan, Kota Bogor. Kamis (30/03/17).
Insentif yang diserahkan kata Bima sebagai bentuk kepedulian dan perhatian bagi para guru ngaji sekaligus sebagai komitmen Pemkot Bogor dalam membangun akhlak warga Kota Bogor, khususnya para generasi muda Kota Bogor.
“Ini adalah langkah awal dari komitmen kami untuk menghormati, memuliakan dan memberikan atensi yang lebih bagi sosok-sosok yang telah mengabdikan diri dengan ilmunya untuk memperkuat pondasi akhlak di Kota Bogor,” kata Bima yang didampingi Kepala Bagian (Kabag) Kemasyarakatan Soni Nasution, unsur pimpinan wilayah Kecamatan Bogor Selatan dan Kelurahan Cipaku.
Dia menyebutkan, tercatat dari total 2.938 guru ngaji yang terdata, dari Kecamatan Bogor Selatan merupakan penerima insentif terbanyak dengan jumlah 554 orang. Bima menilai dan menyadari tantangan yang dihadapi para guru ngaji tidaklah mudah untuk membangun akhlak dan karakter.
“Jadi doakan kami agar kedepan nominal dan jumlah penerimanya meningkat. Kami meyakini pengabdian yang dilakukan para guru ngaji Insya Allah semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT dan dilakukan dengan ikhlas, namun apabila ada perhatian dari Pemkot Bogor Insya Allah menjadikan bapak ibu lebih bersemangat,” tuturnya.
Sebelum meninggalkan Masjid Al-Kautsar, orang nomer satu di kota Bogor itu sempat berdiskusi dengan semua guru ngaji dan membuka pertanyaan yang berkaitan dengan Kota Bogor.(*)