Kabupaten Karawang, SpiritNews-Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana mengatakan, awal tahun 2017, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang belum melakukan perbaikan jalan karena masih musim hujan.
Pernyataan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana ini disampaikan kepada masyarakat Kabupaten Karawang, Jawa Barat dalaam akun facebook-nya. Dalam akunnya, Cellica menuliskan banyak keluhan warga Karawang soal jalan rusak.
“Saya tidak mau berkomentar banyak, karena musim hujan. Mau dilakukan perbaikan pun kalau di musim hujan percuma, akan rusak lagi-rusak lagi,” kata Cellica dalam akunnya, Minggu (2/4/2107).
“Diperbaiki, baru sebentar sudah habis tergerus oleh air hujan. Sedangkan uang yang dipakai uang masyarakat. Harus kami pertanggungjawabkan,” tambahnya.
Dikatakan, perbaikan berupa pengarugan di jalan berlubang baru akan dilakukan jika kondisinya sudah darurat, parah dan mengganggu lalu lintas.
“Seperti truk terguling di Galuh Mas beberapa waktu lalu, saya perintahkan segera diarug walaupun musim hujan, karena kondisinya darurat dan mengganggu kelancaran lalu lintas,” tegasnya.
Saat ini cuaca sudah membaik. Dua minggu lalu, kata Cellica, ia sudah memerintahkan proses lelang pekerjaan dipercepat karena masyarakat banyak yang mengeluh soal kerusakan jalan. “Alhamdulillah, tim satgas pemeliharaan jalan sudah dibentuk dan bekerja,” ujarnya.
Diakuinya, rencananya ada 44 titik jalan milik pemda yang rusak akan segera dibenahi.
“Minggu depan insya Allah sudah dikerjakan tim satgas pemeliharaan jalan. Tahun ini, kami sudah anggarankan Rp 630 Miliar untuk pemeliharaan dan perawatan jalan di seluruh Karawang,” ucapnya.
Selain itu, kata Cellica, Pemkab Karawang telah memberikan Dana Desa dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kepada pemerintah desa yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah.
Dijelaskan, dana desa itu diberikan antara Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,7 Miliar per desa. Nominal ini tergantung dari luas wilayah dan jumlah penduduk. Diharapkan, dana besar itu bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki infrastruktur khususnya jalan.
“Kita mengalokasikan anggaran yang menjadi kewajiban para kepala desa. Jadi untuk membangun jalan desa, jalan-jalan lingkungan desa ini dibangun oleh kepala desa melibatkan masyarakat,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, setelah anggaran miliaran ini diterima oleh pemerintah desa, diharapkan jalan-jalan di desa tidak lagi ‘jalan dodol’.(sir)