Sukabumi, SpiritNews-Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan diminta untuk mendesak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar menambah kuota calon transmigran asal Jawa Barat.
Desakan itu muncul dari puluhan kepala keluarga (KK) calon transmigran yang tersebar di tujuh kecamatan di Kota Sukabumi, Rabu (5/4/2017). Sebagian dari mereka saat ini berharap cemas karena telah menunggu cukup lama untuk pergi bertransmigrasi.
Penambahan kuota dinilai sangat mendesak, karena animo warga Kota Sukabumi untuk menjadi calon transmigran relatif tinggi. Sementara pemerintah pusat hanya memberikan jatah lima kepala keluarga.
“Kami berharap ada penambahan kuota bagi calon transmigran. Hampir lima tahun terakhir ini, kami hanya memiliki kuota lima kepala keluarga yang diberangkatkan ke sejumlah tempat lokasi transmigrasi. Karena itu, meminta agar pemerintah menambah jatah buat warga di Kota Sukabumi,” kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi, Iyan Damayanti.
Dikatakan, lima kepala keluarga kini telah diproyeksikan menempati lahan transmigran di wilayah Kalimantan Utara. Setahun sebelumnya, lima KK telah menetap di lokasi transmigran di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Utara.
Bahkan dua tahun lalu, sebagian besar warga transmigrasi tidak hanya telah menempati pemukiman warga disejumlah Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Fida SP 6, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Namun juga sejumlah transmigran kini berada di UTP Amomere SP1 dan 2 Desa Amomere, Kecamatan Asera, Kabupatebn Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Termasuk lima KK atau 17 jiwa akan segera diberangkatkan untuk bertransmigrasi ke wilayah Desa Tokala Atas, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.
“Memang tahun ini lebih dititik beratkan di lokasi transmigran di sejumlah wilayah di Kaliman Utara dan Selatan. Untuk transmigran asal Kota Sukabumi diproyeksikan di beberepa kabupaten di Kalimantan Utara,” katanya.(*)