Bandung, SpiritNews-Ratusan hewan ternak sapi dan domba dijajakan di showroom ternak milik Pemkab Bandung.
Showroom ternak tersebut merupakan pasar ternak terbesar pertama di Kabupaten Bandung yang dibuka untuk memberikan kemudahan para peternak dan pembeli bertransaksi.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dodi Firman Nugraha mengatakan, showroom tersebut terletak di Jalan Anyar Majalaya, Kabupaten Bandung dan berdiri di lahan seluas 1.2 hektare yang dapat menampung sekitar 300 sapi dan 200 domba.
“Showroom ternak merupakan fasilitas yang harus dimiliki seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat. Fasilitas ini sudah memadai jika dilihat dari luasan dan kapasitas yang dapat menampung sekitar 500 hewan ternak,” katanya kepada wartawan, Rabu (12/4/2017).
Dodi mengungkapkan, dengan adanya showroom ternak tersebut tidak menyulitkan lagi bagi para peternak dan pembeli untuk melakukan transaksi.
“Kami mendorong kepada Pemkab Bandung untuk mendorong para peternak dan pembeli melakukan transaksi jual beli ternak di showroom ini,” ungkap Dodi.
Menurutnya keuntungan dari kehadiran showroom hewan ini, peternak tidak perlu menjual lagi hewan ternak di pinggir jalan atau langsung di kandang.
“Peternak tinggal datang ke sini aja tidak perlu kemana-mana lagi karena proses jual beli sudah terpusat dan keuntungan lainnya pembeli akan mengetahui standar harga ternak sesuai harga penjualan,” tandasnya.
Sementara itu Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan di showroom ternak tersebut dijual bibit unggul dan sehat. Showroom tersebut disiapkan untuk menyambut Bulan Ramadhan.
“Kami berharap dengan dilaunchingnya showroom ternak dapat mensejahterakan para kaum peternak,” tukasnya.
Showroom tersebut beroperasi setiap hari Senin dan Kamis. Peternak yang menjual hewan ternaknya akan dikenakan biaya retribusi kesehatan ternak Rp 2.500 per ekor domba dan untuk Rp 5.000 per ekor sapi.
Retribusi tersebut akan masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD), Harga ternak bervariasi domba Rp1,5-4 juta per ekor dan sapi Rp10-30 juta per ekor.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Peternak Domba Kambing dan Kambing Indonesia (HPDKI) Baran Siswandi menyatakan dengan adanya showroom ini menghindari penipuan karena perbandingan harga ternak sudah sesuai dengan harga pasar.
“Beli di kandang bisa dirugikan peternak, karena pembeli tidak mengetahui harga di pasaran,” ungkapnya.(*)