Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Tasikmalaya Masih Tinggi

  • Whatsapp

Kabupaten Tasikmalaya, SpiritNews-Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Tasikmalaya terbilang tinggi.
Hal ini terbukti berdasarkan catatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMDPAKB) Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 65 kasus terjadi dan tersebar di beberapa kecamatan.
“Yang paling banyak di Kecamatan Mangunreja, Singaparna, Ciawi, Sukaresik dan Manonjaya, itu mulai dari pelecehan, KDRT, penelantaran anak hingga pengaiayaah,” kata Kabid Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) DPMDPAKB Kabupaten Tasikmalaya, Yayah Wahyuningsih, Rabu (12/4/2017).
Dikatakan, kendala dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah penyelesaian kasus dengan cara kekeluargaan. Padahal, kata dia, hal ini belum tentu menuntaskan persoalan.
“Kami akan mengintensifkan kordinasi dengan instansi terkait mulai dari tingkat atas hingga bawah. Penanganan korban tidak akan melalui adminstrasi yang rumit,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Presidium Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Tasikmalaya (Simmata) Fahmi Muzaki menilai, tingginya persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.
“Tindakan kekerasan akan menghilangkan rasa percaya diri. Jika banyak anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan akan terjadi kemerosotan ekonomi, sosial, kesehatan, budaya bahkan politik,” ungkapnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *