Karawang, SpiritNews-Tingginya angka pengangguran di Indonesia diakibatkan “lingkarang setan kemiskinan” yang sulit untuk dihancurkan.
Hal itu dikatakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhamad Hanif Dhakiri saat melepas 670 peserta magang ke perusahaan di Kabupaten Karawang, Kamis (13/4/2017).
“Lingkaran setan kemiskinan ini merupakan salah satu penyebab tingginya jumlah pengangguran di Indonesia,” kata Hanif.
Lingkaran setan kemiskinan, menurut Hanif, adalah faktor perekonomian akibat penghasilan masyarakat rendah. Sehingga berdampak kepada pendidikan dan kualitas pekerjaan.
“Kenapa miskin ? Karena penghasilan rendah. Kenapa penghasilan rendah ? Karena memiliki pekerjaan tidak berkualitas. Kenapa pekerjaan tidak berkualitas ? Karena pendidikan rendah. Kenapa pendidikan rendah ? Karena tidak punya uang ? Kenapa tidak punya uang ? Karena miskin. Inilah lingkaran setan kemiskinan yang sulit untuk dihancurkan. Akibatnya pengangguran tinggi,” kata Hanif.
Dikatakan, lingkaran setan kemiskinan ini bisa diputus secara perlahan-lahan, tergantung kemampuan pemerintah dan kemauan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo membuat program pemagangan nasional yang pertama kali diluncurkan di Kawasan Industri International City (KIIC) Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
“Dalam program magang ini, masyarakat calon tenaga kerja yang ikut magang akan dilatih mental, keterampilan dan keahliannya, sehingga suatu saat nanti bisa bekerja di perusahaan setelah memiliki sertifikat magang,” jelasnya.
Diakuinya, masyarakat yang sudah magang ini belum tentu bisa langsung diterima bekerja di perusahaan tempatnya magang. Oleh karena itu, para peserta magang harus bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangat ketat. Apabila para peserta magang tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, maka jangan harap bisa bekerja di perusahaan,” tegasnya.
Solusi lain yang dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) adalah dengan meluncurkan aplikasi pasar tenaga kerja di bulan Mei 2017 mendatang.
Dalam aplikasi itu, masyarakat bisa melihat langsung lowongan pekerjaan. Aplikasi ini diperuntukkan bagi pencari kerja menengah ke bawah, yang hanya lulusan SD dan SMP. “Mudah-mudahan dapat memudahkan pencari kerja,” kata Hanif.
Dijelaskan, pada 2016, pengangguran di Indonesia mencapai 7,02 juta orang. 2,79 juta diantaranya adalah lulusan SLTP dan SD. Adapun penganggur lulusan SLTA /sederajat mencapai 3,47 juta orang.
“Rata – rata menganggur karena tidak memiliki keterampilan. Sehingga kita harus mendongkrak jumlah tenaga kerja terampil,” jelasnya.(sir)