Kader Golkar Harga Mati untuk Dukung Dedi Mulyadi

  • Whatsapp

Purwakarta, SpiritNews-Kader Partai Golkar diinstruksikan untuk mendukung Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2018 mendatang.
“Harga mati dan harga diri bagi kader untuk mendukung Dedi Mulyadi pada pilgub Jabar nanti,” jelas Rahmat Sulaeman, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat pada acara Rakornis dan Pelantikan KPPG Kota Bandung, di aula Sekretariat DPD Partai Golkar Kota Bandung, Jln.Pelajar Pejuang Bandung, Sabtu (15/4/2017).
Dikatakan, hal itu harus diperhatikan oleh seluruh kader Partai Golkar Jawa Barat. Terlebih pengusungan calon idealnya harus berasal dari kader.
Tentunya calon yang berasal dari kader harus diutamakan dibandingkan dengan calon yang di luar kader. Karena calon dari kader sudah jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.
“Beda dengan calon yang bukan kader yang bisa saja setelah jadi tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Pada dasarnya, lanjutnya dengan mengusung calon dari kader, hal tersebut pun bisa lebih memperkokoh semangat para kader dalam mengembangkan Partai Golkar.
Sehingga tidak heran pengusungan Dedi Mulyadi pun mendapat respon baik dari para kader di berbagai daerah.
“Pa Dedi pun diusung oleh kader Golkar dari Kota Bandung, Cimahi, Karawang, Bekasi maka ketika ini muncul maka harus disambut oleh kepentingan partai, karena partai ini golnya adalah kekuasaan, maka ketika jadi kekuasaan sangat banyak gerakanya, bisa lebih kuat dalam kebijakan. ketika ternyata dukungannya pa dedi, ya itu harus didorong. Pa Dedi dekat dengan masyarakat, makanya partai harus memiliki harga diri,” paparnya.
Begitu juga dengan pemilihan walikota (pilwalkot) di Kota Bandung. Pihaknya menyarankan agar Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung untuk maju pada pilkada serentak 2018.
“Pilwalkot ini tadi kita sarankan ketua golkarnya yang maju, jabar merekomendasikan ketua golkar kota bandung untuk maju. Karena ini perintah dari jabar supaya ketua golkar ini bisa mengayomi kepentingan, kalau mengusung orang lain, setelah jadi paling satu minggu 2 minggu pisah ranjang setelah itu aturan masing masing. Itu sah sahnya dalam politik,” katanya.
Menurutnya hal ini sangat penting, sehingga bisa mendorong para kader untuk bisa memimpin di daerahnya masing masing dan mendorong pengembangan partai Golkar.
“Oleh karena itu kita bukan tidak percaya ke orang lain maka kader internal saja, kalah atau menang mah itu nomor 2,” katanya.
Seperti halnya di Kota Bandung, saat ini ada 6 kursi di DPRD sehingga harus memenuhi 20 kursi untuk bisa maju pada pilkada nanti.
“Maka itu perlu koalisi, koalisinya kalau dengan partai besar ya harus tahu diri jadi wakil. Tapi kalau misalkan kita koalisi rame rame ya kita nekat saja jadi orang nomor satu. Harus berani,” katanya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *