Ditahan Imbang Arema, Pelatih Persib Mengaku Kecewa

  • Whatsapp

Bandung, SpiritNews-Persib Bandung dan Arema FC bermain imbang tanpa gol pada pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (15/4/2017) malam.
Kedua tim menurunkan skuad terbaiknya. Persib langsung menampilkan pemain barunya Michael Essien sejak awal laga.
Arema pun menurunkan mesin golnya, Cristian Gonzales. Penyerang naturalisasi asal Uruguay tersebut adalah pencetak gol terbanyak saat Singo Edan menjuarai Piala Presiden 2017.
Setelah wasit Musthofa Umarella meniup peluit tanda laga dimulai, kedua tim tampil dengan intensitas tinggi.
Saat laga baru berjalan tujuh menit, gawang Persib nyaris kebobolan jika kiper I Made Wirawan tidak sigap menepis bola dari sepakan keras Esteban Vizcarra dari luar kotak penalti.
Pada menit ke-20, Essien mulai bertaji. Dia memberikan umpan terukur melalui tendangan bebas dari luar kotak penalti. Namun, bola masih bisa dibuang oleh pemain lawan.
Empat menit kemudian, Essien mengerang kesakitan pada bagian bahunya seusai dilanggar Hanif Sjahbani. Hanif langsung diganjar kartu kuning.
Sementara itu, Persib masih beruntung karena Essien kembali melanjutkan pertandingan.
Delapan menit bermain, Essien untuk kali pertama melakukan pelanggaran. Essien tampak bingung dengan keputusan wasit.
Di kubu Arema, Cristian Gonzales mulai panas. Pemain berjulukan El Loco tersebut melepas tembakan di dalam kotak penalti tetapi bola masih membentur Vladimir Vujovic pada menit ke-30.
Berselang delapan menit, El Loco mencetak gol. Namun, golnya dianulir wasit karena dia terlebih dulu berdiri di posisi offside sebelum memanfaatkan bola rebound dari tembakan Adam Alis yang ditepis Made Wirawan.
Ancaman tersebut dibalas Essien dengan memberikan umpan terobosan terukur kepada Shohei pada menit ke-42.
Namun, tembakan penyerang asal Jepang tersebut masih gagal mengenai sasaran. Itu menjadi peluang terakhir pada babak pertama. Skor masih imbang 0-0.
Selepes jeda, pelatih Persib Djadjang Nurdjaman memainkan dua pemain baru yakni Carlton Cole dan Supardi Nasir. Kedua pemain tersebut menggantikan Zola dan Henhen.
Cole tampak kesulitan mengembangkan permainannya. Penyerang asal Inggris tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari Arthur Cunha.
Cole sempat frustrasi setelah melanggar Arthur saat kedua tim berebut bola pada menit ke-68.
Dua menit kemudian, Persib nyaris kebobolan, jika saja bola hasil tembakan Adam Alis tak mengenai sasaran.
Pada menit ke-76, Djadjang Nurdjaman melakukan perubahan di lini tengan dengan memasukkan Dedi Kusnandar untuk menggantikan Essien.
Setelah itu, Atep yang melakukan penetrasi di sisi kanan pertahanan lawan memberikan umpan ke dalam kotak penalti. Sayang, Cole gagal menjangkau bola dengan kepalanya.
Dedi sempat memberikan bola lambung kepada Cole tetapi si kulit bulat lebih dekat dengan kiper Kurnia Meiga pada menit ke-87.
Pada menit ke-90, Cole sempat melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti. Apes, bola hasil tembakannya masih melenceng.
Dua menit kemudian, Cole juga kembali gagal. Tendangan dia masih melenceng saat memanfaatkan umpan Dedi. Alhasil, Persib pun bermain imbang 0-0.
Susunan starter:
Persib Bandung: 78- I Made Wirawan; 12-Henhen Herdiana (Supardi Nasir 46′), 3-Vladimir Vujovic, 16-Ahmad Jufrianto, 6-Tony Sucipto; 24-Hariono, 8-Gian Zola (Carlton Cole 46′), 5- Michael Essien (Dedi Kusnandar 76′), 13-Febri Hariyadi; 17-Shohei Matsunaga, 7-Atep
Pelatih: Djadjang Nurdjaman

Arema FC: 1-Kurnia Meiga; 4-Syaiful Cahya, 3-Jad Noureddine, 44-Arthur Cunha, 87-Johan Alfarizie, 18-Adam Alis, 5-Bagas Adi Nugroho, 23-Hanif Sjahbani, 8-Nasir; 10-Cristian Gonzales, 11-Esteba Vizcarra
Pelatih: Aji Santoso

Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas raihan hasil seri yang diraih Maung Bandung kala bentrok pada laga perdana Liga 1 kontra Arema FC.
Menurutnya, raihan satu poin merupakan satu kerugian bagi tim tuan rumah. Meski begitu, ia melihat ada secercah harapan dari permainan anak asuhnya pada laga tersebut.
“Mengawali kompetisi tahun ini dengan hasil seri saya tidak puas. Tapi dari segi permainan, tidak jelek. Namun kami tidak puas. Harusnya dalam sistem kompetisi panjang seperti ini tiga poin di kandang adalah wajib,” kata Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman.
Diakui Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, hasil seri tersebut semakin memperpanjang rekor tidak bisa menang Persib atas Arema sejak 2014 lalu. Djanur mengaku menyesal anak asuhannya tidak dapat mematahkan rekor buruk tersebut meskipun Persib bermain di hadapan puluhan ribu pendukung setianya.
“Kami terganggu dengan statistik ini yang sudah dua tahun kami tidak bisa menang dari Arema. Draw-draw-kalah dan sekarang draw lagi. Kami belum bisa memecahkan statistik itu. Itu akan jadi perhatian kami. Tapi kami optimitis menatap pertandingan-pertandingan ke depan,” ujarnya.
Djanur menyebut dirinya sudah mencatat beberapa kekurangan yang dilihatnya dari laga yang menyajikan saling jual beli serangan tersebut. Pelatih yang mempersembahkan gelar Juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 itu berjanji akan segera memperbaiki sejumlah kekurangan dari skuatnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *