Dedi Mulyadi dan Ridwal Kamil Bersatu, Incumbent Kalah

  • Whatsapp

Bandung, SpiritNews-Pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2018 mendatang diprediksi bakal ada muncul tiga pasang.
Direktur Pusat Kerja untuk Program Daerah, Soeryawan Masangang mengatakan, analisa tentang Pilgub Jabar tahun 2018 nanti, ada tiga pasang yang akan muncul yaitu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar.
Dikatakan, walaupun pada akhirnya nanti ada empat pasang calon, itu yang dimainkan oleh  incumbent hari ini.
“Karena  incumbent hari ini kemungkinan besar Dedy Mizwar calon gubernur dan calon wakilnya Netty Heryawan. Mereka sedang membangun dan perangkat semua yang ada di bawahnya dikuasai selama 10 tahun menjabat, kalau tidak hati-hati dua orang ini, bisa kalah. Karena tidak ada sistem putaran kedua di pilgub jabar,” kata Soeryawan di Bandung, Senin (17/04/2017).
Dia berharap Ridwan Kamil dengan Dedi Mulyadi berpasangan. “Kalau mereka saling berhadapan, berbahaya ! Karena Ridwan Kamil menguasai daerah perkotaan, Dedi Mulyadi menguasai pedesaan. Kalau mereka maju juga dan dipaksa. Yang akan menang adalah pasangan Demiz dan Netty,” tuturnya.
Menurutnya, untuk memaketkan dua orang ini ialah dengan komitmen yang disepakati secara bersama antara pusat dan daerah.
“Serta apa komitmennya ? Ridwan Kamil jadi gubernur dan wakilnya Dedi Mulyadi. Tetapi nanti, yang ketiganya yaitu Sekjen DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana yang merupakan kader muda,” jelasnya.
Dan kalau saja paket ini menang, kata dia, setahun lebih kan sudah masa pemilihan presiden. Berarti selama setahun jabatan Ridwan Kamil atas kesepakatan itu ditarik oleh Jokowi sebagai Wakil Presiden. “Itu juga kalau ada kesepakatan antara Ibu Mega dengan Setya Novanto,” jelas dia.
Setelah ditarik lanjut dia, akan ada kekosongan gubernur. Otomatis naiklah Dedi Mulyadi sebagai gubernur, dan menimbulkan kekosongan pada wakil gubernur.
“Dan dalam undang-undang kita, wakil gubernur ini ditentukan oleh suara pemenang legislatif dan PDIP yang memenangkan. PDIP tinggal pleno memilih kadernya,” tegasnya.
Setelah itu, tambahnya, yang akan mengisi kekosongan wakil gubernur adalah kader-kader muda PDIP yang lahir tahun 73 yaitu Abdy Yuhana.
“Nah ini yang saya selalu berbicara kemana-mana, karena ini sistem yang paling bagus dan rapi dengan anggaran yang kecil. Kemungkinan ini memang kecil akan tetapi ini yang menjadi analisisnya,” tandasnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *