Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang Puasa, Kementan Hadirkan TTI

  • Whatsapp

Karawang, SpiritNews-Toko Tani Indonesia (TTI) sangat tepat untuk penyediaan pangan murah bagi masyarakat, khususnya pada bulan puasa dan Idul Fitri 2017.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, keberadaan TTI sangat strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
“Harga bahan pangan di TTI jauh lebih murah dibanding harga pasar tradisional dan pasar modern,” kata Amran saat menggelar Apel Siaga TTI, di Area Penggilingan Gapoktan Sri Tani Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Selasa (18/4/2017).
Dikatakan, untuk menuntaskan masalah pertanian Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) tidak bisa berdiri sendiri. Akan tetapi membutuhkan sinergisitas antara Kementerian Perdagangan serta Kementerian Desa dan Daerrah Tertinggal untuk mengawal mata rantai pasokan pangan.
“Kami hanya bisa menghasilkan produksi. Tetapi pasca panen, pak Menteri Desa-lah yang akan membangun lumbung desa. Saat ini rantai pasok pangan kita terlalu panjang disparitasnya. Ini yang harus kita selesaikan bersama. Akan tetapi tanpa kerjasama yang baik kita tidak bisa selesaikan,” ujarnya.
Contoh, kata Amran, beras hanya Rp 7.900 per kilogram (kg) dan berlaku di seluruh TTI. Ini jauh berbeda dengan harga pasar sekitar Rp 8.500 per kg hingga Rp 9.500 per kg. Begitu juga komoditas lain, yang dijual di TTI seperti bawang merah, cabai, daging sapi, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, terigu dan lainnya.
“Ini sangat membantu masyarakat, khususnya ibu-ibu dalam memenuhi kebutuhan pangan yang murah, karena bisa menghemat pengeluaran selama puasa dan lebaran mendatang,”ucapnya.
Pada kesempatan itu, Menteri Pertanian melepas 573 pendamping Gapoktan dan TTI. Dalam acara tersebut juga hadir PT.Gojek Indonesia diminta untuk mendistribusikan pangan dari TTI ke konsumen dan PT. Bumi Pangan Digdaya (BPD Agro) yang melakukan kemitraan untuk penyedia logistik dan pendistribusian pangan pokok ke TTI di Jabodetabek.
Acara ini dihadiri oleh Bupati dr. Cellica Nurrachadiana, Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, serta 1.000 peserta dari TTI, pengurus dan anggota Gapoktan, pendamping Gapoktan, Aparatur Sipil Negara di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat umum.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengatakan, kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Karawang masih terbilang aman.
“Karena produksi khususnya beras hingga saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan penduduk, bahkan secara agregat Kabupaten Karawang termasuk salah satu daerah surplus beras di Indonesia,” kata Cellica.
Kendati demikian, kata Cellica, kondisi ini tidak membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang berpuas diri, karena harus tetap waspada dengan situasi pangan dunia yang tidak stabil.
Sehingga selalu diperlukan adanya kebijakan dan langkah-langkah antisipasi seperti kebijakan untuk terus meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan memperkuat cadangan pangan.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman secara simbolis melaunching pengiriman perdana 110 ton beras asal Jawa Barat dan Lampung ke TTI di Jabodetabek. Pasokan bahan pangan, tidak hanya beras tetapi termasuk cabai dan bawang merah akan dilakukan secara kontinyu oleh 406 Gapoktan dari 7 Provinsi diantaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung, Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Pasokan bahan pangan ini akan dikirim ke 1.000 TTI di wilayah Jabodetabek.(sir)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *