Kota Sukabumi, SpiritNews-Ada yang berbeda ketika menginjakkan kaki di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi, di Jalan Oto Iskandardinata, Kelurahan Citamiang.
Sebuah ruangan yang dulunya kurang dimanfaatkan maksimal, disulap menjadi bangunan Rumah Pintar Pemilu (RPP).
Warna orange yang dipadukan warna putih cukup dominan di dalam ruangan. Begitu masuk ke dalam ruangan, kita seolah-olah memasuki sebuah museum.
Di sebelah kiri pintu masuk ruangan itu terdapat meja yang dijadikan front office. Di sebelah kanannya merupakan tempat media informasi atau media center.
Sekitar 1,5 meter dari pintu masuk terdapat maket tata cara pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) tertutup kaca. Pada dinding tembok dibuat semacam selasar.
Tujuannya untuk menyimpan berbagai dokumentasi soal pemilu termasuk replika bendera dari masing-masing partai politik peserta pemilu.
“Rumah Pintar Pemilu ini bisa menjadi sarana mengedukasi masyarakat dan sarana sosialisasi secara kontinyu,” kata Divisi Perencanaan Program dan Data KPU Kota Sukabumi, Harlan Awaludin Kahar, Rabu (19/4/2017).
Tahun 2018 mendatang, masyarakat Kota Sukabumi akan menghelat pemilihan wali kota dan wakil wali kota. Bagi masyarakat, khususnya pemilih pemula, Rumah Pintar Pemilu itu bisa menjadi sarana pendidikan untuk mengetahui tata cara pelaksanaan pemilihan umum.
“Ini nantinya terbuka untuk umum. Masyarakat bisa datang ke sini. Ini mirip semacam museum. Bagi para pelajar, khususnya yang terdaftar sebagai pemilih pemula, bisa melaksanakan meeting class di sini,” ujarnya.
Selain tersedia beragam perlengkapan pendukung edukasi pendidikan demokrasi, di Rumah Pintar Pemilu itu juga tersedia ruangan simulasi tata cara pemungutan suara. Di ruang belakang tersedia bilik suara berikut alat pencoblosannya.
“Untuk belajar pendidikan berdemokrasi, ya di sinilah salah satu tempatnya. Mereka bisa melihat dan mempraktikan langsung tata cara pemungutan suara dan materi-materi lainnya,” sebut Harlan.
Penataan di Rumah Pintar Pemilu itu memang belum sempurna. KPU masih menata berbagai aksesoris di dalamnya sehingga konten utama di Rumah Pintar Pemilu sesuai yang diharapkan. Nantinya, di Rumah Pintar Pemilu itu akan dilengkapi juga dengan peralatan audio-visual.
“Launching-nya belum. Kalau rencananya sih pada minggu keempat bulan ini, sehingga sampai sekarang belum ada yang berkunjung,” terang Harlan.
Dana pembuatan Rumah Pintar Pemilu itu bersumber dari APBN. Dananya dialokasikan sebesar Rp 35 juta.
“Sebetulnya kita bisa mengajukan dana CSR dari perusahaan-perusahaan untuk mendukung Rumah Pintar Pemilu ini. Termasuk meminta bantuan dana dari pemerintah daerah karena anggarannya terbatas. Mudah-mudahan ada yang berminat menyumbang dari perusahaan karena ini untuk memberikan pendidikan demokrasi kepada masyarakat,” sebutnya.
Bangunan Rumah Pintar Pemilu yang ada di KPU Kota Sukabumi sudah dirasa memadai. Hal itu karena wilayah Kota Sukabumi yang relatif kecil, hanya sekitar 4,8 kilometer persegi. Sehingga memudahkan masyarakat berkunjung ke tempat tersebut.
“Beda halnya dengan di Kabupaten Sukabumi atau di Kabupaten Cianjur dengan wilayah yang cukup luas. Makanya, bisa saja Rumah Pintar Pemilu di wilayah itu dibuat secara mobile asalkan tak menghilangkan konten utamanya. Dengan begitu Rumah Pintar Pemilu itu bisa sampai hingga ke setiap pelosok,” tandasnya.(ony)