Bandung, SpiritNews-Wakil Ketua DPRD Jawa Barat (Jabar) Haris Yuliana dan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum dinilai layak untuk mempimpin Jawa Barat. Maka dua sosok politik ini cocok untuk ‘dikawinkan’ pada pemilihan gubernur (pilgub) Jabar 2018 mendatang.
Kecocokan dua tokoh ini berdasarkan penilaian Pimpinan Wilayah Generasi Muda Pembangunan Indonesia (PW GMPI) Jawa Barat.
“Haris Yuliana merupakan sosok yang santun, murah senyum, menjungjung tinggi kehormatan, menilai tinggi moralitas, mengandalkan ilmu pengetahuan, displin, dan akrab dengan siapa saja. Sedangkan Uu Ruzhanul Ulum yang merupakan kader internal PPP, berkemauan keras dan merakyat,” kata Sekretaris PW GMPI Jawa Barat, Sa’aduddin Hidayatullah, melalui siaran pers beberapa waktu lalu.
Menurutnya, saat ini masyarakat sudah semakin dewasa dan cerdas dalam menyikapi pemilihan kepala daerah (Pilkada). Kekuasaan dan popularitas sudah tidak bisa menjadi jaminan bagi seseorang untuk menduduki jabatan gubernur, wali kota, atau bupati.
“Pemilihan gubernur DKI telah mengisyaratkan bahwa dalam berpolitik, masyarakat telah bangun dari tidur panjangnya. Untuk itu, kami melihat penting untuk direkomendasikan beberapa figur baik internal maupun eksternal yang relatif bisa membawa spirit ke arah yang lebih baik,” tegasnya.
Atas gambaran politik saat ini, kata Sa’aduddin, PW GMPI Jabar akan mendesak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk melakukan evaluasi tentang sikap dan cara pandang dalam menghadapi Pilgub Jabar 2018.
“Kami memandang penting dan mendesak pada Mukerwil (Musyawarah Kerja Wilayah) 1 PPP Jabar di Pangandaran, 25-27 April, untuk dilakukan evaluasi tentang sikap dan cara pandang terhadap pilgub,” jelasnya.
Ketua PW GMPI Jawa Barat, Usep S Kurniawan mengatakan, ada banyak masukan yang akan disampaikan dalam Mukerwil 1 PPP Jabar ini.
Momentum Pilgub Jabar 2018 harus mampu membongkar seluas-luasnya figur kandidat yang akan bertarung. Tidak hanya dominasi pencitraan yang mudah direkayasa media, namun ada yang jauh lebih penting yaitu latar belakang para calon yang akan memimpin serta track record sepanjang dia mengendalikan jabatan organisasi sebelumnya.
“Kita juga berharap peran dari media massa untuk bisa lebih mendidik masyarakat sehingga informasi yang tersebar luas itu benar dan bisa menjadikan masyarakat lebih maju serta dewasa dalam berpolitik,” ujarnya.
PW GMPI juga mendukung dengan mengikhtiarkan kerja politik yang lebih keras dan ikhlas dalam menyeleksi kandidat cagub-cawagub.
“Orang yang terpilih harus mempunyai dorongan kuat untuk membuktikan diri sebagai orang yang bertanggungjawab, mampu bekerja dengan baik dan berhasil, bahkan melampaui apa yang dicapai leluhurnya,” ucapnya.
Ia menambahkan, partai juga harus mendorong lahirnya kepemimpinan yang membasahi setiap tempat yang membutuhkannya. Selain itu harus mampu menjawab persoalan-persoalan kekinian masyarakat serta bisa menjadi solusi terhadap problem berat.
“Juga harus menjunjung tinggi kehormatan, menilai moralitas, mengandalkan ilmu pengetahuan, disiplin ketat, mengandalkan waktu seefisien mungkin, percaya pada kesetaraan manusia, percaya bahwa manusia bisa hidup damai, dan akrab dengan siapa saja,” ungkapnya.(*)
PW GMPI Nilai Kang Uu – Haris Yuliana Pantas Pimpin Jawa Barat
