Aceh Utara, SpiritNews- Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-33 tingkat kabupaten Aceh Utara 2017 telah usai, di Lapangan Raja Husen kecamatan Cot Girek (27/04) malam, setelah panitia mengumumkan juara dari semua cabang yang diperlombakan yang ditandai dengan penyerahan piala kepada juara umum yakni Kecamatan Muara Batu.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 24 April – 27 April 2017 dan ditutup secara resmi oleh Bupati Aceh Utara. Acara ditutup dengan pemberian piala juara umum yang diserahkan langsung Wakil Bupati, H.Muhammad Jamil kepada Camat Muara Batu, Andri Hardi, S.STP, M. Kesos menandai berakhirnya MTQ ke-33 tingkat kabupaten Aceh Utara.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan pesan yang perlu diingat, semangat untuk membaca dan menghayati, mendalami isi dan mengamalkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari jangan hanya tumbuh dan layu untuk semusim, seharusnya hal ini dipandang sebagai kebutuhan bagi setiap umat muslim.
Musabaqah merupakan wahana memacu pengembangan tilawah, hafalan dan pendalaman isi Alquran. Untuk hal tersebut tidak boleh berhenti sampai di sini. Kegiatan relegius dan syarat dengan syiar Islam ini akan menjadi sia-sia dan percuma apabila tidak meninggalkan bekas dan pengaruh di tengah masyarakat.
“Hal yang sangat penting ialah, kita tidak boleh berhenti sampai di sini saja. Jangan merasa puas dengan meraih juara terbaik, namun kita harus lebih giat lagi belajar supaya kita betul- betul mampu ,” harap.
Ketua panitia yang juga kadis Syariat Islam Aceh Utara, H.Muhammad Idris Taib, SE menyampaikan ucapan berterimakasih kepada semua pihak yang telah berpartipasi secara aktif dalam membantu mensukseskan kegiatan MTQ ke 33. “Momentum MTQ XXXIII ini tentunya memberikan kesan tersendiri bagi warga Aceh Utara. Peran MTQ disini menjadi sangat strategis selain sebagai ajang silarturahim, besar harapan adalah dapat dijadikan sebagai sarana untuk lebih memahami nilai-nilai luhur Al-Quran yang bersifat universal sehingga kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dapat selalu tepelihara dan terjaga dengan baik” ujarnya.
Menurut pantauan dilapangan Lintaspe, tingginya intensitas hujan di daerah itu sedikit banyak mempengaruhi masyarakat yang menyaksikan acara penutupan MTQ ke 33 kab. Aceh Utara . Meskipun antusias warga yang berdatangan dari dan dalam luar kecamatan Cot Girek luar biasa. Hanya jalan dipenuhi pengunjung, sedangkan lapangan depan panggung dalam keadaan becek, terutama bila hujan turun saat acara sedang berlangsung.
“Dalam kondisi lapangan Raja Husein becek serta adanya genangan air di beberapa sudut lapangan memang membuat pengumjung tidak nyaman dilapangan depan panggung mimbar tilawah,”ujar seorang warga setempat yang tidak ingin ditulis namanya kepada media ini