Bandung, SpiritNews-Sektor kiri pertahanan Persib boleh jadi menjadi sorotan selepas hasil imbang 2-2 versus PS TNI pekan lalu. Namun, ada yang lebih gawat!
Coba ingat kembali proses kedua gol yang dilesakkan oleh PS TNI. Gol pertama dari Erwin Ramdani berasal dari umpan tarik dari sisi kiri pertahanan Maung Bandung.
Bagaimana dengan gol kedua oleh Gustur Cahyo? Pemain yang disebut terakhir ini dengan mudah menceploskan bola muntah hasil tendangan Erwin di sisi kiri gawang Made Wirawan.
Dari titik yang hampir sama dengan Erwin inilah Gustur juga berhasil melepas tembakan, yang diblok oleh Wirawan, pada menit ke-68.
Karenanya, ketika bek kiri Maung Bandung, Tony Sucipto, meminta kepada suporter agar timnya diberi kesempatan memperbaiki kesalahan, sebagaimana dilansir situs resmi klub, mungkin yang dimaksud pemain 31 tahun ini adalah dirinya sendiri.
Toncip, demikian panggilannya, harus kembali pada performa yang membuatnya terpilih dalam susunan tim terbaik TSC 2016.
Momen pembuktian itu sudah ditunggu pada Sabtu (29/4/2017). Persib dituntut mengakhiri rentetan dua partai nirkemenangan saat menjamu Sriwijaya FC.
Toncip jelas akan menjadi sorotan saat menghadapi tim yang pernah dibawanya menjuarai Liga Indonesia 2007-2008 dan tiga mahkota Piala Indonesia (2007-2008, 2008-2009, 2010) itu. Hanya, pemain yang mengawali karier profesionalnya bersama Persijatim ini bukanlah masalah terbesar Persib Bandung.
Statistik Labbola menyebut Persib Bandung menerima 22 tembakan dalam dua laga yang sudah dilaluinya. Lima tembakan dihadapi saat menghadapi Arema, sisanya ketika melawan PS TNI. Sebanyak 10 tembakan di antaranya tepat mengarah ke gawang Made Wirawan.
Yang lebih menarik, ada 17 tembakan yang dilepas dari zona tengah. Ini berarti bahwa gelandang bertahan dan pilar defensif lainnya kerap ceroboh memberi ruang atau lengah mengawasi pergerakan pemain sehingga lawan bisa menembak dengan leluasa dari area persis di depan gawang.
Kondisi seperti ini jelas membahayakan bila terjadi menghadapi penyerang yang punya akurasi tembakan 100 persen, sebagaimana dilansir situs resmi kompetisi, seperti halnya Hilton Moreira, yang memborong kedua gol Laskar Wong Kito di Liga 1 sejauh ini.
Jangan lupa pula keberadaan predator seganas Beto Goncalves kendati striker yang disebut terakhir ini belum juga membuka keran gol di Liga 1.
Hal ini yang diakui Djadjang Nurdjaman, pelatih tim tuan rumah. “Sriwijaya FC memiliki dua penyerang bagus, Beto dan Hilton,” kata pelatih yang akrab disapa Djanur ini.
Masalah lain yang kudu dihadapi tuan rumah tak lain soal pemain U-22. Sejumlah maung muda yang sudah diturunkan di dua partai terkini belum memperlihatkan penampilan sebagaimana diharapkan.
Hal ini bisa jadi karena standar pemain U-22 Persib terlanjur tinggi akibat performa memikat yang diperlihatkan Febri Hariyadi. Masalahnya, anak-anak muda lain seperti Gian Zola, Henhen Herdiana, Ahmad Subagja Basith, hingga Angga Febryanto tak terlalu menggembirakan.
Hal ini tak dialami oleh Sriwijaya FC. Pelatih Osvaldo Lessa bisa tenang memberikan kepercayaan pada darah muda seperti Rudolof Yanto Basna, Zalnando, hingga Slamet Budiyono.
Tak heran bila laga ini kemudian juga punya arti penting bagi pemain muda di kubu tuan rumah. Bila belum bisa betul-betul merebut hati.Djadjang Nurdjaman tentu akan menjadi alamat buruk bagi masa depan mereka.
“Kalau ada kesempatan tentunya harus kerja keras dan maksimal. Terlebih tidak mudah menghadapi lawan-lawan di kompetisi ini. Kami akan berjuang keras untuk menang,” tutur Gian Zola.(*)