Pemkot Bekasi Optimis Tarik Investasi Rp 10 Triliun

Kota Bekasi, SpiritNews-Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi optimis mampu mendatangkan investasi swasta hingga sebesar Rp 10 triliun pada 2017.
Demikian dikatakan Walikota Bekasi Rahmat Effendi usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor PT Gold Coin Indonesia di Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat pascaprodusen pakan ternak itu merelokasi kantor utama dari Jakarta ke Kota Bekasi, Rabu (3/5/2017).
“Target ini sedang kita kejar melalui peningkatan sarana transportasi, penanggulangan banjir dan public safety dengan target investasi hingga Rp 10 triliun,” kata Bang Pepen, panggilan akrab Rahmat Effendi.
Dikatakan, peningkatan perekonomian Indonesia telah berdampak positif pada perkembangan ekonomi kota megapolitan, salah satunya Kota Bekasi.
“Laju inflasi yang rendah menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk memindahkan kantor pusatnya di Kota Bekasi,” katanya.
Menurut dia, potensi itu telah ditangkap pihaknya dengan menyediakan jalur transportasi yang terintegrasi serta bebas kemacetan lalu lintas.
“Daya tarik jalur transportasi yang terintegrasi juga dapat menjadi bahan pertimbangan investor untuk menanamkan investasinya di Kota Bekasi, ” jelasnya.
Diakuinya, kota yang berpenduduk 2,6 juta jiwa itu menjadi kawasan yang menjanjikan untuk sektor investasi karena pergerakan masyarakat dari Jakarta ke Bekasi yang sangat tinggi.
Dalam kegiatan itu, pihaknya sangat mengapresiasi management Gold Coin yang telah memindahkan kantor pusatnya ke Kota Bekasi pada 2017.
“Kalau kantornya di Jakarta tapi limbahnya dubuang ke Bekasi, kami yang dikiritisi masyarakat. Kalau kantornya sudah disini, otomatis pajaknya masuk ke dalam Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi dan pemecahannya mari kita tangani secara bersama melalui mekanisme yang berlaku,” ujarnya.
Sementara itu, Bagian Kerja Sama Investasi (KSI) Pemkot Bekasi mencatat perolehan investasi Kota Bekasi pada 2016 tercatat mencapai Rp 6,7 triliun.
Raihan investasi itu berasal dari 43 jenis perizinan yang dikeluarkan berkaitan dengan jasa dan perdagangan.(*)