Pangandaran, SpiritNews-Lahan sawah seluas 3.892.42 hektare di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terancam kekeringan. Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran melakukan empat langkah penanganan.
“Upaya tersebut di antaranya, mempercepat penanaman, melakukan sistem pengairan gilir giling, memfungsikan sawah untuk ditanami palawij, dan mengoptimalkan pompa bantuan,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Tina Maryana, Selasa (9/5/2017).
Dikatakan, jumlah luas sawah se-Kabupaten Pangandaran 16.426,00 hektare. Dari jumlah tersebut, selain rawan kekeringan juga terdapat 2.094.90 hektare rawan banjir.
“Untuk mengantisipasi lahan sawah yang dalam kondisi rawan banjir, kami mengimbau petani untuk menunda penanaman padi dan menyesuaikan dengan kondisi alam,” ujarnya.
Areal sawah yang kondisinya rawan kekeringan tersebar di beberapa kecamatan. Diantaranya Kecamatan Cimerak seluas 533.00 hektare, Cijulang seluas 399.43 hektare, Cigugur seluas 845.00 hektare, Langkaplancar seluas 466.00 hektare, Parigi seluas 150.00 hektare, Sidamulih seluas 714.00 hektare, Pangandaran seluas 301.00 hektare, Kalipucang seluas 185.00 hektare, Padaherang seluas 55.00 hektare, Mangunjaya seluas 242.00 hektare.
Sedangkan areal lahan sawah yang kondisinya rawan banjir di antaranya Kecamatan Cimerak seluas 55.00 hektare, Cijulang seluas 99.90 hektare, Langkaplancar seluas 106.00 hektare, Parigi seluas 165.00 hektare, Sidamulih seluas 407.00 hektare, Pangandaran seluas 214.00 hektare, Kalipucang seluas 355.00 hektare, Padaherang seluas 607.00 hektare, Mangunjaya seluas 106.00 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Agus Satriadi menambahkan, setiap musim masa tanam dan musim masa panen selalu melakukan evaluasi agar hasil pertanian sektor padi terkontrol.
“Untuk membantu kinarja dinas, kami terus melakukan arahan dan sharing dengan petugas lapangan agar setiap persoalan yang terjadi cepat tertangani,” ungkapnya.(*)