e-KTP Diduga Dipalsukan, Ini Kata Disdukcapil Bandung Barat

  • Whatsapp

Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Nasib apes dialami Agus Rachmad Subandi (68), tas miliknya yang berisikan KTP, buku tabungan, sejumlah kartu ATM dan handphone lenyap dicuri pelaku di Pasar Panorama Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Apesnya lagi, segala dokumen penting yang sudah dipegang pencuri tersebut digunakan untuk melakukan tindak kejahatan dan penipuan.
Untungnya sebelum sejumlah uang di ATM dikuras habis pelaku, Agus buru-buru melapor ke polisi dan memblokir kartu ATM-nya.
Warga Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ini mengungkapkan, tindak pencurian itu terjadi pada bulan Maret lalu, ia tak sadar jika sudah ada dua orang yang mengintai tas yang disimpan di dalam mobilnya.
“Baru tahu tas saya sudah dicuri waktu masuk mobil, tanya tukang parkir katanya ada dua pelaku buru-buru kabur pakai motor. Saya dan tukang parkir itu juga curiga sama mereka karena dua gelas kopi yang dipesan di warung belum sempat diminum, “kata Agus di rumahnya Jalan Terusan Peneropong Bintang Rt 2 Rw 10 Desa Wangunsari Lembang, Jumat (12/5/2017).
Setelah melapor kehilangan di kantor polisi, Agus lalu segera memblokir nomor rekening bank dan minta dibuatkan surat sementara pengganti e-KTP ke kantor desa setempat.
Beberapa hari kemudian, ada seorang laki-laki dan perempuan menelepon jika dirinya akan mendapatkan bantuan pembangunan masjid di kampungnya.
“Aaya heran kenapa ujug-ujug menerima telepon dari dua orang yang mengaku jika saya akan dapat bantuan pembangunan masjid, yang jadi bikin bingung dari mana dia tahu nomor telepon saya dan menanyakan apakah punya rekening bank,” katannya.
Singkat cerita, setelah beberapa minggu hilang, e-KTP dengan nama Agus Rachmad Subandi tiba-tiba ditemukan di suatu tempat.
Setelah di cek di kantor kecamatan setempat, e-KTP Agus tidak terbaca dan dianggap asli tapi palsu (aspal). Pihak kecamatan yang sudah mendapat informasi, langsung mengeceknya di rumah korban.
Kasie Tata Pemerintahan Kecamatan Lembang, Kusna Juardi menerangkan, e-KTP yang sekarang ditemukan itu kemungkinan merupakan hasil kloning atau telah diduplikat oleh pelaku.
“Mungkin setelah dicuri, e-KTP tersebut digunakan untuk tindak kejahatan pembobolan tabungan milik Agus. Entah mungkin pihak bank engga terima, e-KTP tersebut lalu dibuang atau diserahkan kepada seseorang,” ujarnya.
Kepala Bidang Kepala Bidang Pengendalian dan Pendaftaran Penduduk, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcasip) Bandung Barat, Tri Agus Priyatno mengaku menerima banyak aduan warga yang mengaku e-KTP yang dimilikinya aspal.
“Sejak Februari lalu, paling tidak sudah 10 orang yang mengadu ke sini. Secara fisik, secara kasat mata, e-KTP itu sama seperti yang asli. Namun, ketika pemiliknya mengurus ke bank, e-KTP itu tidak terbaca. Kemudian dites ke sini, tapi di sini juga enggak bisa, karena ternyata e-KTP itu palsu,” ucap Agus.
Hasil beberapa e-KTP yang telah dicek, dia menjelaskan, biometrik dan chip pada e-KTP aspal tersebut tidak berfungsi karena telah memuat data elektronik milik orang lain. Dia menegaskan, e-KTP aspal tersebut selamanya tidak akan dapat digunakan, kecuali untuk pengurusan administrasi yang tak membutuhkan pencocokan data elektronik di e-KTP.
“Di e-KTP itu kan ada chipnya. Nah, chipnya itu sudah terisi. Jadi, data yang tertulis di e-KTP (aspal) itu memang benar, tetapi data elektroniknya sudah ada yang punya,” terangnya.
Diluar kasus yang dialami Agus, dirinya meminta masyarakat tak menitipkan pengurusan e-KTP kepada calo atau oknum pegawai pemerintah untuk menghindari pembuatan e-KTP aspal.
“Kami sudah meminta kepada para pemilik e-KTP aspal supaya memproses ulang kepemilikan e-KTP melalui jalur yang resmi dengan memberikan data yang baru,” jelasnya.
Kuat dugaan, e-KTP aspal itu dibuat dengan menggunakan blanko e-KTP yang gagal, mengingat ketika program e-KTP pertama kali digulirkan memang banyak kasus e-KTP yang salah cetak.
Blanko e-KTP yang gagal itu kemungkinan dipakai lagi untuk membuat e-KTP yang aspal, dengan cara mengganti data yang tertulis.(gus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *