ADI Bekasi Raya Gelar Seminar Revolusi Mental

  • Whatsapp

Kota Bekasi, SpiritNews-Asosisasi Dosen Indonesia (ADI) MPD Bekasi Raya telah sukses  menggelar seminar revolusi mental dan bedah buku, pada Sabtu (13/5/2017) lalu di aula Kampus A, STMIK Bani Saleh Jalan Hasibuan No. 68, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Ketua ADI MPD Bekasi Raya, Wawan Hermawansyah mengatakan, revolusi mental sudah digaungkan di Indonesia sesuai Instruksi Presiden No 12 tahun 2016 tentang tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental Indonesia.
“Lahirnya Komite Indpendent Revolusi Mental (KIRM) adalah lembaga independent yang dibentuk untuk turut membantu pemerintah dalam sosialisasi dan implementasi revolusi mental yang sesungguhnya di semua lapisan individu, keluarga, masyarakat serta para pemimpin,” kata Wawan, Rabu (16/5/2017).
Dengan diprakarsa ADI-MPD Bekasi Raya, STMIK Bani Saleh serta Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) wilayah Bekasi – Kerawang, kata Wawan, KIRM menyelenggarakan Seminar Nasional dan Bedah Buku satu hari dengan tema “Revolusi Mental Dosen dan Guru Powerful, cara mengajar efektif, produktif dan menyenangkan”.
“Sekitar 200 peserta sangat antusias mengikuti seminar ini. Mereka adalah dosen dan guru/calon guru di wilayah Bekasi-Karawang. Mereka ingin mengetahui tentang revolusi mental yang sesungguhnya khususnya didomain perguruan tinggi,” jelasnya.
Adapun penggunaan istilah “Revolusi Mental” tidaklah berlebihan. Sebab Indonesia memerlukan suatu terobosan budaya politik untuk memberantas setuntas-tuntasnya segala praktek yang terlalu buruk dan yang sudah terlalu lama serta dibiarkan berkembang.
“Revolusi mental berbeda dengan revolusi fisik. Sebab tidak memerlukan pertumpahan darah. Namun usaha ini tetap memerlukan dukungan moril dan spiritual serta komitmen dalam diri seorang pemimpin,” paparnya.
Dampak dan harapan yang ingin dicapai dalam seminar nasional dan bedah buku tersebut adalah, revolusi mental membentuk para individu lebih berkreatif, produktif serta bermakna karena mengenal tuhannya.
“Revolusi mental ini akan membentuk para pemimpin dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Bila masing-masing individu powerful dan tidak ada energy bocor “low bat” maka semua otomatis berjalan baik. Bocornya energy karena individu tersebut tidak tau diri, tidak tau lawan atau kawan apalagi mengetahui medan,” ujarnya.
Dengan “Revolusi Mental” di sektor pendidikan, maka akan membentuk kampus sebagai produsen dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Institusi Pendidik dan Pengajar yang berkualitas jasmani, rohani, ekonomi, anak dan keturunan makin hebat, masa pensiun makin bermanfaat.
“Akan membentuk individu pengajar dan pendidik yang berkarakter, percaya diri, cerdas, kreatif, innovatif, hidup mandiri, terhormat dan bermakna bagi diri, keluarga dan tanpa batas.  Dan menciptakan lulusan peserta didik dengan keterampilan hidup (life skill) sehingga dapat berkarya innovatif dan menciptakan lapangan kerja kreatif,” ungkapnya.(sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *