Purwakarta, SpiritNews-Tahun 2018 mendatang, jabatan Dedi Mulyadi sebagai Bupati Purwakarta akan berakhir. Selama dua periode memimpin kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat ini, selain fokus pada pelayanan dasar masyarakat, Dedi juga memiliki fokus pembangunan terhadap infrastruktur.
Hal ini dibuktikan dengan kebijakan anggaran APBD Purwakarta yang selalu memprioritaskan pembangunan infrastruktur berupa jalan kabupaten, jalan lingkungan hingga jembatan selama 9 tahun terakhir sejak tahun 2008.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta, Budi Supriadi mengatakan, pada Tahun 2008 saja, anggaran pembangunan infrastruktur jalan di Purwakarta mencapai Rp 100 miliar. Jumlah ini sangat kontras dengan nilai anggaran di tahun sebelumnya yang hanya Rp 22 miliar saja.
“Lonjakannya luar biasa. Kang Dedi sangat fokus pada pembangunan infrastruktur jalan, pada awal tahun beliau memimpin beliau langsung menganggarkan Rp 100 miliar, sebelumnya Rp 25 miliar itu sudah paling besar. Tahun 2007 kita di angka Rp 22 miliar,” jelas Budi, Rabu (17/5/2017).
Angka Rp 100 miliar tersebut, kata Budi, hanya merupakan angka minimal. Di tahun anggaran selanjutnya, Dedi terus menggeber pembangunan jalan di Purwakarta dengan cara menambah anggaran secara periodik.
“Alih-alih turun, justru malah naik setiap tahun. Untuk Sukasari misalnya, itu angka Rp 97 miliar untuk membuka akses kecamatan itu saja yang lama terisolir, itu APBD murni punya Purwakarta. Kemudian merambah ke wilayah perbatasan seperti Jembatan Cihambulu di Subang, itu sudah selesai,” katanya.
Alhasil, melalui pengaturan kebijakan anggaran yang berfokus kepada bidang infrastruktur, Kabupaten Purwakarta hingga hari ini telah membelanjakan anggaran sebesar Rp 1 triliun yang membuat kualitas jalan di Purwakarta menjadi mantap sebanyak 90% lebih.
“Awalnya saya tidak percaya ini akan berhasil, ternyata berhasil. Bisa dibuktikan, hari ini ruas Jalan Kabupaten bertambah, kemantapannya mencapai 90% lebih. Luar biasa,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Purwakarta membuka akses jalan menuju Kecamatan Sukasari, sebuah daerah yang terisolir selama kurang lebih 50 Tahun lamanya akibat pembangunan Waduk Jatiluhur.
Masyarakat sekitar, selama ini mengandalkan transportasi air yang kurang maksimal untuk menunjang mobilitas sehari-hari.
Tak hanya itu, jalur lingkar timur Purwakarta yang menghubungkan wilayah di Kecamatan Bungursari, Campaka, Wanayasa, hingga Bojong dan Darangdan pun turut pula dibangun. Target pada akhir Tahun 2017 ini, seluruh pembangunan tersebut dapat selesai dengan baik.(rls)