Ramadhan dan Lebaran, Diskanak Bandung Barat Jamin Stok Daging Aman

  • Whatsapp

Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bandung Barat menjamin kebutuhan daging terpenuhi hingga dua bulan mendatang, termasuk untuk Ramadan hingga Lebaran.
Ketersediaan daging yang melebihi kebutuhan, masih ada pula stok daging beku yang di impor dari luar negeri terutama dari Australia dan India.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Diskanak Kabupaten Bandung Barat, Agus Rachmat menyebutkan, kebutuhan daging bagi sekitar 1,6 juta untuk warga Bandung Barat per triwulan ialah sekitar 3,36 juta kilogram. Sementara ketersediaan daging per triwulan yaitu sekitar 6,94 juta kilogram.
“Jadi ada selisih sekitar 3,57 juta kilogram, ketersediaan daging ini jadi sangat mencukupi sampai Ramadan, bahkan untuk idul fitri  ketersediaan daging ini ialah untuk daging unggas atau daging ayam, dan daging ruminansia atau daging sapi,” kata Agus, Rabu (17/5/2017) di kantornya.
Dalam rincian ketersediaan daging unggas ialah sekitar 6 juta kilogram, sedangkan untuk kebutuhannya sekitar 2,47 kilogram, sehingga terdapat selisih 3,53 juta kilogram.
Sementara ketersediaan daging ruminansia ialah sekitar 940 ribu kilogram, sedangkan kebutuhannya sekitar 891 ribu kilogram, jadi terdapat selisih 49 ribu kilogram.
Ketersediaan daging tersebut, kata agu s rachmat berasal dari populasi sapi potong lokal sebanyak 1.200 ekor dan sapi potong impor sebanyak 3.500 ekor, dengan tingkat produksi 200 kilogram daging per ekor.
Adapun tingkat produksi daging ayam ialah 1 kilogram per ekor, sehingga dari populasi 6 juta ayam dihasilkan 6 juta kilogram daging.
“Kalau untuk telur ayam, ketersediaannya sekitar 905,2 ribu kilogram, sedangkan kebutuhannya sekitar 895 ribu kilogram. Jadi ada selisih 10 ribu kilogram. Untuk produksinya, dari populasi ayam sekitar 186 ribu ekor, maka produksi telurnya yaitu 148,8 ribu butir per hari atau 905,2 ribu kilogram per triwulan,” katanya.
Dikatakan, ketersediaan daging di Bandung Barat masih ditambah dengan stok daging sapi dan kerbau beku, yang dimiliki oleh perusahaan importir di Padalarang.
“Saya baru dari lapangan. Yang sudah ril itu ada 30 ton daging beku. Itu per hari ini, tapi buat bulan puasa kemungkinan akan bertambah,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, daging kerbau beku di perusahaan itu diimpor dari India, dengan jumlah 6 ton. Sisanya, kata dia, ialah daging sapi beku asal Australia.
“Kemungkinan nanti akan ditambah, karena biasanya daging beku itu banyak dicari setelah Lebaran. Soalnya, harganya relatif lebih murah dibandingkan daging segar. Apalagi, di gudang perusahaan yang ada di Jalan Panaris, kapasitasnya itu 80 ton,” jelasnya.
Masyarakat di Jawa Barat memang relatif belum terbiasa mengonsumsi daging kerbau. Meskipun begitu, lanjut Agus, di sejumlah pasar tradisional dapat ditemukan daging kerbau yang dijual.
“Di Jawa Barat daging kerbau belum familiar, tapi di Banten lebih banyak yang cari daging kerbau. Dibandung daging sapi, daging kerbau itu seratnya lebih besar dan warnanya lebih merah. Rasanya sih tidak ada perbedaan dengan daging sapi,” ungkapnya.(gus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *