Jakarta, SpiritNews-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan rakyat bahwa dunia sudah berkembang sedemikian pesat sehingga Indonesia tidak boleh ketinggalan dari negara lain.
Untuk bisa mengejar ketertinggalan ini, Jokowi meminta masyarakat untuk mau berubah dan mulai meninggalkan hal-hal yang tidak penting. Mulailah mengurusi hal-hal yang lebih produktif.
Misalnya, kata Jokowi, masih banyak perusahaan tangkap ikan yang ngotot pakai cantrang. Padahal alat tangkap ikan tersebut merusak lingkungan dan merugikan nelayan kecil.
Selain itu, masih banyak petani yang meributkan masalah pupuk dan irigasi sehingga tidak bisa maju dan mempelajari teknologi pertanian yang terkini.
“Kenapa kita tiap hari urusan nelayan cantrang enggak rampung-rampung? Urusan petani masalah pupuk bibit irigasi nggak rampung-rampung.
Harusnya kita sudah membawa mereka, nelayan bagaimana kita membawa mereka ke offshore, aquaculture misalnya.
Petani bawa pada mekanisasi yang modern, teknologi yang modern,” ujar Jokowi saat membuka rapat koordinasi nasional pengawasan intern pemerintah 2017 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2017).
“Kitanya terus menerus berpuluh-puluh tahun masalah irigasi enggak rampung-rampung. Masalah benih nggak rampung-rampung.
Nelayan masalah cantrang enggak rampung-rampung. Kita mau ke mana?,” tanya Jokowi.
“Inilah yang harus kita bangkitkan, disiplin nasional, etos kerja nasional kita yang harus kita ubah. Mindset kita, pola pikir kita, harus kita ubah semuanya.
Enggak bisa kita seperti yang kemarin-kemarin. Saya sudah gregetan betul dengan masalah-masalah tidak produktif itu,” tegasnya.(*)