Bandung, SpiritNews-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewacanakan reaktivasi atau menghidupkan kembali jalur kereta api peninggalan Belanda di lintasan Bandung–Soreang-Ciwidey.
Rel sepanjang 38 kilometer (km) ini sudah ada sejak tahun 1923 namun sudah lama ‘mati’ tak terpakai.
VP Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (KAI), Agus Komarudin, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi pada warga yang menempati tanah di atas jalur rel terkait rencana reaktivasi rel Bandung-Ciwidey.
“Kita sudah sosialisasi ke masyarakat soal reaktivasi jalur kereta ke Ciwidey.
Juga sudah koordinasi dengan Bappeda bagaimana untuk penertibannya,” jelas Agus kepada wartawan, Kamis (18/5/2017).
Diungkapkannya, jalur rel kereta api Bandung-Ciwidey ini sudah lama tak aktif, sehingga saat ini kondisi relnya sudah banyak ditempati pemukiman warga, baik rumah maupun tempat usaha.
Pihaknya hanya membantu sosialisasi, sementara eksekusi di lapangan dilakukan oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Karena jalurnya sudah sangat padat dengan rumah penduduk, jadi memang agak berat. Kita napak sudah napak tilas, jalurnya sudah jadi rumah padat penduduk, jadi gang sempit,” ujar Agus.
Sebagai informasi, jalur kereta api Bandung-Soreang-Ciwidey merupakan jalur kereta dataran tinggi yang dinonaktifkan sejak tahun 1982.
Jalur ini sebelumnya merupakan lintasan kereta api yang cukup sibuk di zaman Hindia Belanda untuk pengangkutan hasil perkebunan. (*)