Berkah PATEN Bagi Warga Ciampel, Karawang

  • Whatsapp

Karawang, SpiritNews-Penyelenggaraan kegiatan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) yang tengah digencarkan oleh Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana ternyata memberikan berkah bagi para pelaku usaha mikro dan pedagang kaki lima (PKL).
Sebagaimana yang terbukti dalam pelaksanaan PATEN di Kecamatan Ciampel, Jumat (19/5/2017). Para pelaku usaha mikro dan PKL memadati Kantor Kecamatan Ciampel untuk menjajakan dagangannya.
Sebagian besar dari mereka merupakan para pedagang minuman dan makanan kecil, seperti bakso, mie ayam, pop ice, dan aneka jajanan tradisional lainnya. Tak ayal, tingginya jumlah masyarakat yang memanfaatkan layanan PATEN memberikan berkah tersendiri bagi usaha dagangan mereka.
Salah seorang PKL yang memanfaatkan momentum pelayanan PATEN tersebut adalah Suryana. Pria yang sehari-harinya berjualan mie ayam keliling di sekitar kawasan Walahar ini sejak pagi, dirinya telah berangkat dan mendorong gerobak mie ayam miliknya ke kantor kecamatan Ciampel. Sebuah kursi kayu panjang sederhana turut diangkut di atas gerobak sebagai fasilitas tambahan bagi para konsumennya nanti.
Meskipun waktu baru menunjukkan pukul 10.00 WIB, gerobak mie ayam miliknya sudah mulai dipadati masyarakat yang tengah mengantri layanan paten. Hal ini tentunya cukup menggembirakan karena dagangannya dapat laris cepat tanpa susah payah.
“Biasanya dagangan saya mulai rame di jam istirahat pabrik,” kata Suryana.
Dirinya cukup gembira dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dipadati oleh masyarakat. Hal ini karena omset dagangannya akan turut meningkat apabila dirinya menggelar dagangannya di lokasi tersebut. “Alhamdulillah laris pak,” katanya.
Ungkapan syukur serupa turut diungkapkan oleh Ma Nyai, yang sehari-hari berjualan aneka jenis minuman keliling.
Menurutnya kegiatan-kegiatan seperti ini turut membantu usaha dan meningkatkan penghasilan dirinya. Terlebih tidak ada biaya sewa yang dibebankan kepadanya untuk dapat menjajakan dagangannya disela-sela kegiatan PATEN.
Meskipun sebelumnya ada yang meminta uang sebesar Rp. 2.000 untuk biaya kebersihan, namun dirinya ikhlas karena manfaat yang didapatnya lebih besar.
“Tapi sanes pns, da teu nganggo saragam pa,” kata Nyai.(sir)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *