Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Sekitar 100 tokoh toleransi tingkat dunia dipastikan akan menghadiri Institute of Democarcy and Education (IDE) yang digelar World Tolerance Conference 2017 di Kabupaten Purwakarta pada 22 – 25 Mei 2017 mendatang.
Eksekutif Direktur IDE, Gugun Gumilar mengatakan, World Tolerance Conference 2017 ini akan dihadiri 100 tokoh perubahan pemuda dunia dari 25 negara. Konferensi ini juga merupakan konferensi pertama mengenai Agama dan Budaya di Asia Tenggara.
“Toleransi dalam beragama sangatlah vital dalam kondisi negara kita Indonesia yang sangat multikultural. Di Negara ini jelas mengakui adanya agama dan adanya beberapa agama yang diakui. Sebagai bangsa yang besar dan kaya akan budaya dan perbedaan kita harus mulai belajar untuk melakukan toleransi terhadap orang yang berbeda pandangan dengan kita,” ujar Gugun, Sabtu (20/5/2017).
Ia juga mengingatkan tentang semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, mungkin tidak mudah untuk belajar toleransi apalagi dalam hal beragama karena agama ialah hal yang sangat luhur dan tidak bisa diganggu gugat.
“Pada hakikatnya agama mengutamakan perdamaian sejati. Dan ada satu hal lagi yang membuat kita buta akan perbedaan. Agama adalah suatu pilihan bebas tiap individu dan tiap agama benar adanya kecuali muncul agama yang mengajarkan nilai nilai keburukan,” tuturnya.
Toleransi umat beragama dianggap sangat penting untuk menjaga kesatuan bangsa. Tujuan yang lebih luasnya, untuk menjaga perdamaian dunia. Setiap orang akan sangat sensistif terhadap masalah agama.
“Oleh karena itu sangat disayangkan sekali kalau banyak nyawa yang akan mati disebebkan oleh perbedaan pandangan yang sejatinya memang berbeda. Jadikan perbedaan itu indah adalah pola pkir yang baik untuk mengawali misi penting menjaga kerukunan antar sesama,” ujar Gugun.
Dedi Mulyadi sendiri sebagai Bupati Purwakarta telah dianugerahkan oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini oleh Kementerian Hukum dan HAM sebagai Kabupaten paling toleran dan bahkan oleh dunia disebut sebagai “The Compassionate City” (kota welas asih).
Purwakarta bisa menjadi contoh untuk para pemimpin daerah lainnya dalam memelihara toleransi beragama. Purwakarta memberi ruang dan kebebasan kepada semua pemeluk agama. Bupati Dedi Mulyadi juga memberikan ruang dan kebebasan yang sama kepada para penganut keyakinan para leluhur, semisal aliran kepercayaan Sunda Wiwitan yang hidup di Tanah Sunda.
“Ini sebagai contoh bagi kota kota di dunia termasuk di Indonesia. Purwakarta sekarang menjadi contoh daerah yang paling toleran di bidang agama,” ungkapnya.(rls)