Konferensi Toleransi Dunia 2017, Delegasi dari 25 Negara Kumpul di Purwakarta

  • Whatsapp

Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Gerakan Toleransi yang dipelopori Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat mendapat sorotan dunia.
Daerah yang dipimpin Dedi Mulyadi ini dijadikan contoh oleh 25 negara sebagai daerah yang berhasil memberi ruang dan kebebasan kepada semua pemeluk agama dan kepercayaan.
Alhasil, Purwakarta ditunjuk menjadi lokasi konferensi toleransi tingkat dunia bertema ‘World Tolerance Conference’ yang akan dihadiri ratusan delegasi dari 25 negara.
Konferensi ini akan berlangsung di Aula Janaka, Kompleks Perkantoran Pemkab Purwakarta, Jalan Ganda Negara, dari hari ini hingga 25 Mei 2017.
Ketua Penyelenggara Konferensi Toleransi Dunia (World Tolerance Conference ) 2017, Gugun Gumilar mengatakan, ?konferensi mengenai pembahasan agama dan budaya ini merupakan kali pertama di Asia Tenggara.
“Yang hadir dalam konferensi ini ada 100 tokoh perubahan pemuda dunia dari 25 negara,” ujar Gugun, Senin (22/5/2017).
Dikatakan, ?toleransi antar umat beragama sangat penting untuk menjaga kesatuan dan persatuan sebuah bangsa. Adapun tujuan lain dalam konferensi ini, yakni untuk menjaga perdamaian dunia.
“?Toleransi dalam beragama merupakan hal sangat vital. Apalagi, bagi negara yang memiliki ?keberagaman kultur (multikultural), seperti halnya Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, ?Indonesia merupakan salah satu negara yang mengakui keberagaman agama ataupun aliran-aliran kepercayaan yang berkembang. Karenanya, ?sebagai bangsa yang besar dan kaya akan budaya dan perbedaan masyarakat harus mulai belajar untuk memiliki rasa toleransi terhadap orang yang berbeda keyakinan dan latar belakangnya.
“Mungkin tidak mudah untuk belajar toleransi. Apalagi, dalam hal beragama. Tapi perlu disadari, pada hakikatnya agama itu mengutamakan perdamaian sejati,” terang dia.
Dijelaskan, Kabupaten Purwakarta adalah salah satu daerah paling toleran. ?Bahkan, kata dia, oleh dunia wilayah ini dijuluki sebagai ‘the Compassionate City’ (Kota Welas Asih).
Dengan begitu, kabupaten ini bisa menjadi contoh untuk para pemimpin daerah lainnya dalam menjaga toleransi beragama.
“Ini alasan kami menggelar kegiatan tersebut di Kabupaten Purwakarta,”? ungkapnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *