Unjuk Rasa, Petani LMDH Tolak Pemberian Lahan Hutan untuk STTB

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Ribuan petani yang tergabung dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang dikomandoi oleh LSM Lodaya dan Aliansi LSM se-Kabupaten Karawang menggelar aksi unjuk rasa di depat kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Selasa (23/5/2017).
Kehadiran para demonstran ini untuk meminta penjelasan dari Pemkab Karawang, khususnya Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari yang diduga ikut campur tangan mengurusi petani yang tergabung dengan STTB (Serikat Tani Telukjambe) mulai aksi di Jakarta, kembali ke Karawang (tinggal di rumah dinas bupati) hingga akan bagi-bagi lahan untuk mereka.
Menurut koordinator aksi, Nace Permana, petani Karawang menuntut keadilan terkait dengan rencana pemberian lahan untuk para petani korban penggusuran PT Pertiwi Lestari.
“Lahan mana yang akan dibagikan kepada petani yang mengatasnamakan STTB tersebut ? Jangan sampai ada lagi korban penggusuran. Kami petani dari LMDH tidak sudi kalau lahan garapan kami dibagi-bagi ke orang lain,” kata Nace.
Dikatakan, pemerintah diisukan akan memberikan lahan pengganti kepada 670 orang petani korban penggusuran PT Pertiwi Lestari seluas 18 hektare untuk permukiman dan 500 hektare untuk lahan garapan.
“Dimana lahannya ? Apakah Pemkab Karawang atau pemerintah pusat sudah ada lahan untuk diberikan kepada para petani yang sekarang ada di rumah dinas bupati itu ? Kalau ada silahkan berikan ke mereka, tetapi jangan mengganggu lahan garapan petani yang tergabung dengan LMDH,” tegasnya.
Sementara Asda I Pemkab Karawang, Samsuri saat menerima massa LSM Lodaya dan LMDH ini mengatakan, terkait rencana pemberian lahan pengganti untuk petani STTB itu merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Pemkab Karawang hanya melaksanakan instruksi pemerintah pusat. Dalam hal ini, Kementerian Agrari dan Tata Ruang (ATR) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang lebih paham lahan mana yang akan diberikan kepada petani tersebut,” kata Samsuri.
Berdasarkan pantauan SpiritNews, pengunjuk rasa ini membawa sejumlah buah-buahan mentah sebagai simbol hasil kebun yang mereka tanami.
Rencananya hasil kebun tersebut akan diberikan kepada Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dan Wakil Bupati arawang, Ahmad Zamakhsyari. Namun karena kedua pimpinan Kabupaten Karawang itu tidak ada ditempat, buah-buahn itu akhirnya diletakin di depan gedung kantor bupati.
Usai pertemuan dengan pihak Pemkab Karawang, massa petani yang tergabung dengan LMDH dan LSM Lodaya Karawang ini kembali berorasi di depan gedung DPRD Karawang.
Para pengunjuk rasa meminta DPRD Kabupaten Karawang memfasilitasi petani untuk mendapatkan keadilan.(sir)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *