Pedagang Takjil Diimbau Jangan Menggunakan Bahu Jalan

  • Whatsapp

Kabupaten Asahan, SpiritNews-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan mengimbau kepada warga agar tidak menggunakan bahu jalan berjualan takjil. Agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Asahan, Rahmad Hidayat Siregar mengatakan, saat ini masyarakat yang berjualan takjil mulai ramai di lihat di Jalan Imam Bonjol dan Jalan Cokroaminoto di Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (27/05/2017).
“Akibat banyaknya yang berjualan tersebut, kemacetan lalu lintas tidak terhindarkan dan ini sangat mengganggu pengguna jalan lain. Pedagang jangan menggunakan bahu jalan, pedagang harus tertib,” kata Hidayat kepada SpiritNews.
Para pedagang terlihat menjajakan barang dagangannya masing-masing berupa, kolak, kue, buah-buahan dan minuman segar. Hal ini merupakan tradisi setiap menghadapi bulan ramadhan.
“Kita tidak melarang berdagang makanan dan minuman selama bulan puasa ini, mengingat kebutuhan masyarakat mencari bukaan setelah seharian berpuasa. Memang menjadi pemasukan tambahan bagi masyarakat yang berdagang, maka dari itu tertib lah berdagang,” ujarnya.
Diakuinya, tanpa disadari para pedagang ini menggunakan bahu jalan. Akibatnya, kemacetan lalu lintas terjadi.
“Ini penyebab terjadinya kemacetan. Kita berharap masyarakat yang berjualan juga harus menyadari hal itu, silahkan berdagang tapi jangan hambat arus lalu lintas,” tegasnya.
Secara terpisah, Herman pedagang es kelapa yang berdagang di jalan Cokroaminoto mengatakan, mau gimana lagi pak memang harus di bahu jalan berdagangnya.
“Kami kan berdagang hanya tiga jam saja yang dimulai dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB,” kata Herman.
Rini, salah seorang pedangang kue kering mengatakan, moment ini hanya setahun sekali, toh masyarakat yang melintas menikmati keramaian ini justru kemacatan itu yang menjadi penariknya.
“Kalau bisa pihak Satpol PP, Dishub selama bulan Ramdhan turut membantu pihak kepolisian mengatur arus Lalu lintas biar tertib dan tidak macet. Jangan kami pedagang aja yang digusur, sesekali mereka menjaga pedagang biar jangan macet,” ujar Rini.(fik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *