Kabupaten Sukabumi, SpiritNews-Dijanjikan kerja serta kursus menjahit dan belajar ngaji kitab kuning, di rumah seorang ustazah di Ciledug, Tangerang, Banten, seorang gadis berusia 14 tahun, Dea Natasha, warga Cipanengah, RT 002/001, Desa/Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat hilang semenjak (28/3/2017) hingga kini.
Anak kedua pasangan Ade Suganda (48) dan Neneng (43) ini, kelak pertama diketahui hilang, pada (27/5/2017), saat Edi Abdullah menghubungi Ustazah Maryati.
Kini kasus kehilangan itu telah dilaporkan ke Polsek Ciledug. Selain melaporkan ke pihak yang berwajib, keluarga Dea juga memasang foto terakhir Dea di sejumlah dinding.
“Saya baru tahu putri kami hilang, ketika saya menghubungi Ustazah Maryati. Dea anak kami terakhir tinggal dikediamannya. Saat saya telepon itu, Maryati mengaku Dea sudah dua hari tidak pulang. Dan yang sangat saya sesalkan dari Maryati ini, ia tidak segera memberitahu kami soal Dea pergi dari rumahnya. Padahal nomor handphone kami ada di dia,” jelas Edi, Rabu (31/5/2017).
Karena penasaran, ujar Edi, ia kemudian berangkat ke Ciledug dan langsung menemui rumah ustazah Maryati.
“Namun ketika saya ke rumah itu, Maryati sedang ziarah ke Jawa Timur. Saya kemudian berupaya mencari kabar anak saya ke tetangga. Tetapi tidak ada yang tahu keberadaan Dea,” ujarnya.
Edi mengungkapkan, keberangkatan Dea ke Ciledug, Tangerang, diantarkan oleh dirinya sendiri. Ia mau mengantar anak gadisnya itu karena dibujuk Rina yang menjanjikan Dea bekerja dan belajar menjahit serta mengaji.
Ibu kandung Dea, Neneng menerangkan, ia merelakan putrinya itu bekerja, karena Rin.a bisa meyakinkan mereka.
“Kata orang yang mengaku bernama Rina itu, kalau malam akan diajari ngaji kitab kuning. Ucapannya sangat meyakinkan. Namun saat kami hendak minta tolong mencari informasi soal Dea, Rina tak bisa dihubungi,” katanya.
Karena masih penasaran, suaminya Edi kemudian mencoba mendatangi rumah ustazah Maryati. Namun tidak pernah berhasil..Sampai sekarang, ungkap dia, keluarganya sudah tak terhitung bolak-balik ke Ciledug.
“Sampai sekarang belum ketemu. Apalagi Dea tidak memiliki handphone, sehingga menyulitkan keluarga untuk menghubungi,” tandasnya.
Ia menduga, Dea pergi dari rumah itu karena tidak betah. Padahal, sebelumnya, sudah menitipkan Dea ke pemilik rumah. Dea, sebut dia tak lulus SMP. Sebelum diajak kerja, Dea mengasuh adiknya dan membantu pekerjaan rumah.
“Dea, di mana kamu nak. Serta pulang. Kasihan bapakmu sudah capek mencari mu. Adik-adik mu juga kangen padamu. Dea pulang ya Nak. Sebentar lagi lebaran. Kita kumpul di rumah yang Nak,” kata Neneng sambil menangis.
Neneng sangat berharap, bagi warga yang menemukan Dea, agar mengantarkan pulang ke alamat mereka. Setidaknya, tambah dia, apabila ada yang melihatnya agar segera memberitahu keluarga atau kantor polisi terdekat.
“Kami sangat butuh bantuan masyarakat,” ujar Neneng sambil menunjukkan foto terakhir Dea Natasha.(ony)