Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi punya cara jitu untuk mengentaskan kemiskinan di wilayahnya.
Dua tahun lalu, pria nyentrik yang selalu mengenakan ikat kepala khasnya itu mengeluarkan sebuah kebijakan bagi para pegawai, yakni, program ibu asuh.
Jadi, para pegawai setingkat eselon 1-4 yang ada di lingkungan pemkab termasuk bupati dan wakilnya wajib mencari warga miskin untuk diangkat menjadi ibu asuh mereka.
Para orang tua yang tak lagi memiliki sanak saudara terutama ibu-ibu jompo yang tak punya suami harus diberi nafkah setiap bulannya. Dia meyebut satu pegawai minimal mencari satu ibu asuh.
Kang Dedi (sapaan bupati) menjelaskan, ?dalam program ini lebih menitikberatkan pada para orang tua yang tak lagi memiliki suami dan sanak saudara (jompo).
Para janda lansia ini harus dijadikan ibu asuh dan berhak mendapat santunan minimalnya Rp300 ribu sampai Rp500 per bulannya? dari pejabat tersebut.
Adapun ibu asuh yang masuk dalam program ini minimal usia 55 tahun. Sedangkan, untuk jumlah ibu asuh yang mau diangkat oleh para pejabat tersebut, tergantung kemampuan yang bersangkutan.
“Sampai saat ini, sudah ada 12 ribu ibu jompo yang telah ter-cover program tersebut,” ujar Dedi belum lama ini.
Dedi memiliki alasan terkait program sosial yang digulirkannya itu.? Salah satunya, untuk mengikis jumlah warga miskin yang masih terdapat di wilayah kerjanya.
Sebab, dua tahun lalu di wilayah ini masih ada sekitar 50 ribu KK, atau sekira 10% dari jumlah penduduk masuk kategori miskin. Dari jumlah tersebut, belasan ribu di antaranya masuk kategori ibu lansia/jompo.
Dedi pun tak menampik, saat ini banyak di antara masyarakat dalam keadaan susah di tengah impitan ekonomi dan fluktuasi harga kebutuhan yang tidak menentu.
Untuk itu, selain bantuan dari pemerintah, mereka pun harus dibantu oleh individu lain. Salah satunya, dari pejabat.
“Jika kita melihat kenyataan ini pasti timbul empati. Siapa coba yang memberikan nafkah ibu-ibu jompo selama ini? Makanya, sudah saatnya para pejabat peduli dan mau menyisihkan hartanya untuk mereka.
Minimal menjadikan mereka ibu asuh. Program ini, diharapkan bisa membantu meringankan beban mereka?,” ujar dia.
Dedi mengatakan, kebijakan ini tertuang dalam peraturan bupati (Perbup). Dia yakin, dengan program ini bisa mengatasi permasalahan klasik kemiskinan yang salah satunya, banyak orang tua jompo yang tidak lagi mendapatkan penghasilan.
Dedi optimistis, melalui program tersebut masalah kemiskinan terutama mereka yang kategori jompo bisa selesai.
Asumsinya, dia mencontohkan, jika satu pejabat Pemkab punya satu ibu asuh, itu bisa membantu lebih dari 10 ribu warga miskin. Belum lagi, bagi mereka yang mampu menanggung lebih dari satu ibu asuh.
Selain untuk mengikis jumlah kemiskinan yang masih tersisa, Dedi menambahkan, program yang digulirkannya ini bisa menjadi sarana edukasi bagi anak-anak/pelajar.
Jadi, dengan melihat kegiatan orangtuanya ini, pelajaran budi perkerti mereka bisa lebih terpupuk.?(*)