600 Warga Purojati Nikmati Aliran Air Bersih Bantuan Polres Sukabumi

  • Whatsapp

Kabupaten Sukabumi, SpiritNews-Warga Kampung Purojati, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akhirnya dapat menikmati berkah ramadhan.
Pasalnya, Kapolres Sukabumi AKBP M Syahduddi bersama puluhan anggotanya berdatangan ke kampung tersebut sambil membawa selang dan penampung air.
Aksi kemanusiaan dari Polres Sukabumi ini disambut suka cita warga yang sudah puluhan tahun kesulitan memperoleh air bersih. Selama ini, jika kemarau tiba, warga terpaksa membeli dari pedagang yang sengaja datang memasok air bersih ke perkampungan.
Aji Troy, salah seorang tokoh masyarakat setempat, mengatakan mayoritas warga di Kampung Purojati berprofesi sebagai nelayan.
“Perkampungan warga berada di dataran tinggi, ada 600 jiwa dari 136 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di sini kesulitan air bersih. Selama ini warga mengambil air secara manual di mata air Curug Luhur, berjalan kaki ke sana sambil membawa ember berisi air bukan perkara gampang,” kata Aji, Jumat (2/6/2017).
Puluhan anggota Polres Sukabumi menyambangi kampung tersebut dengan membawa selang dan wadah penampung air. Selang sepanjang 1,5 kilometer itu dibentangkan hingga ke perkampungan warga yang kemudian ditampung menggunakan wadah.
“Pak kapolres langsung yang antar bersama anggotanya, pagi tadi langsung dipasang secara gotong royong. Alhamdulillah, airnya bisa langsung terhubung sampai ke masjid dan rumah warga,” tutur Aji.
Dihubungi terpisah, AKBP M Syahduddi membenarkan telah membantu warga di Kampung Purojati.
“Kasihan, apalagi bulan puasa konsumsi air mereka pasti tinggi untuk kebutuhan saur dan berbuka. Belum lagi sarana masjid untuk beribadah. Kita awalnya dapat laporan dari Bhabinkantibmas desa terkait kondisi warga itu,” ujar Syahduddi via telepon.
Syahduddi mengaku tidak bergerak sendiri, ada bantuan dari pihak ketiga yang juga peduli dengan kondisi warga.
“Ada CSR yang kita manfaatkan untuk kebutuhan warga di sana. Tinggal bagaimana nanti kita juga akan berkomunikasi dengan pemerintahan setempat, karena warga di sana mayoritas belum memiliki toilet,” ungkapnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *