Harga Gas Elpiji 3 Kg di Aceh Utara Masih Diatas HET

  • Whatsapp

Kabupaten Aceh Utara, SpiritNews-Meski pasokan gas 3 kilogram ke pangkalan dan agen lancar, tapi harga gas melon ini tetap melampaui harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.
Berdasarkan pantauan SpiritNews, harga gas bersubsidi ini sudah mencapai Rp 22.000 per tabung. Sementara HET dari pemerintah hanya Rp 16.000 per tabung.
“Pasokan gas ke pangkalan dan agen di Kabupaten Aceh Utara, sudah berjalan normal seperti biasa, dan tidak mengalami kelangkaan lagi, tapi harga gas elpiji ukuran 3 kilogram masih tetap tinggi mencapai Rp 20.000 per tabung,” kata Tgk. Amri, salah seorang ibu rumah tangga di Aceh Utara, Jum’at (2/6/2017).
Dikatakan, sejak sepekan terakhir pasokan gas ukuran 3 kilogram dari PT Pertamina ke pangkalan dan agen di Aceh Utara, sudah kembali normal.
Namun, di Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara harga gas elpiji ukuran 3 kilogram ini di tingkat warung dan pengecer masih Rp 22.000 – 23.000 per tabung.
“Saya tidak mengerti kenapa harga gas 3 kilogram di pengecer dan warung masih di atas HET. Padahal, stoknya tidak mengalami kelangkaan lagi,” ujarnya.
Diakuinya, walaupun harganya tinggi masyarakat terpaksa membelinya karena kebutuhan. Seharusnya pemerintah bisa menetralisir harga gas untuk warga miskin ini.
“Saya tetap beli, meski harganya tinggi, karena memang sangat dibutuhkan untuk keperluan memasak di rumah. Bagi saya tidak masalah harga tinggi, asalkan mudah mendapatknya di pengecer setempat,” jelasnya.
Namun dia meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) setempat untuk menertibkan pangkalan dan agen yang menjual gas ukuran 3 kilogram di atas HET.
“Saya berharap Disperindag dapat menertibkan pangkalan dan agen nakal ini. Harus dicari penyebab tingginya harga elpiji ini. Apa ada permainan di tingkat agen dan pengecer. Jika dugaan ini benar, maka pelakunya harus diberi sanksi,” ungkapnya.(mah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *