Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Bersamaan dengan momentum Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6/2017), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta meluncurkan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Beras.
Peluncuran program ekonomi kerakyatan ini merupakan perwujudan dari pengamalan Sila Kelima Pancasila yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ini dilaksanakan di Desa Wanakerta, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
ATM Beras berbentuk Gapura Melati yang menjadi ciri khas Kabupaten Purwakarta ini memiliki kapasitas penyimpanan beras sebesar 300 kilogram. Sasaran program lanjutan dari Beras Perelek ini, diproyeksikan menyasar warga yang termasuk ke dalam kategori penerima beras sejahtera. Akan tetapi, kualitas beras yang tersimpan dalam ATM Beras ini merupakan kualitas premium.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat meluncurkan ATM Beras ini mengatakan, langkah ini dapat melahirkan pemerataan dalam hal pemenuhan kebutuhan beras. Karena seperti diketahui, selama ini beras premium hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu saja, minus masyarakat miskin.
“Warga yang berhak menggunakan ATM Beras ini hanya mereka yang termasuk ke dalam penerima beras Rastra. Di Wanakerta sendiri ada 124 warga. Target kita tahun ini, seluruh masyarakat Purwakarta sudah bebas rastra,” jelas Dedi.
Isi ATM Beras ini merupakan Beras Perelek yang biasa dikumpulkan oleh para petugas desa dari warga yang sudah mampu. Sebelumnya Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan tentang Beras Perelek yang harus dikumpulkan setiap seminggu sekali untuk diserahkan kepada warga yang kurang mampu.
Setelah kebijakan Beras Perelek ini ditransformasi menjadi ATM Beras. Maka warga yang kurang mampu tidak lagi harus menunggu beras diantar ke rumah mereka oleh petugas desa. Kini, mereka hanya cukup memasukan kartu dan Personal Identity Number (PIN) ke dalam ATM tersebut untuk mendapatkan jatah beras.
“Jatahnya 15 kilogram per bulan. Setiap satu kali pengambilan bisa sampai 3 kilogram. Warga yang berhak akan mendapatkan kartu dan PIN-nya sendiri-sendiri. Jadi, mereka tinggal mengatur sesuai kebutuhan,” tambah Dedi.
Untuk tahap pertama, ATM Beras ini sudah tersedia di empat desa yakni Desa Dangdeur, Desa Cibungur, Desa Wanakerta dan Desa Bungursari. Seluruh desa ini berada di wilayah Kecamatan Bungursari Purwakarta.
Penetapan ke empat desa ini sendiri merupakan penghargaan atas capaian Beras Perelek yang selalu mencapai 100 persen setiap minggu. “Kita targetkan akhir tahun ini 183 desa sudah memiliki ATM Beras,” ujarnya.
Pelaksana teknis program ATM beras, PT Mitra Buana Komputindo, Tirta Buana mengatakan sistem yang ia terapkan dalam ATM beras di Purwakarta merupakan yang pertama di Indonesia.
Warga tidak perlu lagi membawa wadah untuk beras karena beras yang mereka terima sudah dimasukan ke dalam plastik dan siap dibawa ke rumah.
“Sistem ini pertama kali di Indonesia, warga sudah tinggal ambil saja, berasnya sudah dimasukan ke dalam plastik,” ungkapnya.(rls)