California, SpiritNews-Para ilmuwan terus meneliti planet-planet di luar Bumi. Mereka berharap bisa menemukan kehidupan di luar angkasa, termasuk yang kini dilakukan pada Planet Merah, Mars.
Terlepas dari pro dan kontra misi luar angkasa ke Mars, ilmuwan mengungkap ada risiko terkena penyakit kanker dua kali lipat. Risiko ini memungkinkan untuk misi jangka panjang di luar medan magnet Bumi.
Penelitian dilakukan Francis Cucinotta, profesor di Department of Health Physics and Diagnostic Sciences dan Eliedonna Cacao dari University of Nevadain Las Vegas yang menerbitkan studinya dalam Scientific Reports pada Mei 2017.
Radiasi di luar angkasa terdiri dari partikel berenergi tinggi yang mengalir dari matahari dan sumber di luar galaksi.
Mereka bertabrakan dan merobek nukleotida dalam DNA, mengganggu blok bangunan kehidupan dalam proses dan meningkatkan kemungkinan mutasi genetik dan kanker.Sinar seperti itu akan merusak kesehatan astronot dan tidak dapat sepenuhnya dicegah dengan metode perlindungan saat ini.
“Menjelajahi Mars akan membutuhkan misi 900 hari atau lebih dan mencakup lebih dari satu tahun di tempat yang dalam di mana eksposur terhadap semua energi dari ion berat kosmik galaksi tidak dapat dihindari,” jelas Cucinotta.
Eliedonna Cacao mengatakan, pihaknya mempelajari sel-sel rusak yang mengirimkan sinyal ke sekitarnya, sel-sel yang tidak terpengaruh, dan kemungkinan memodifikasi lingkungan mikro jaringan.
“Sinyal tersebut tampaknya mengilhami sel sehat untuk bermutasi, sehingga menyebabkan tumor atau kanker tambahan,” kata Cacao, seperti dikutip Theregister, Selasa (7/6/2017).(*)