
Kota Bekasi, SpiritNews-Sejak dibuka dari tangga 6 Juni hingga Minggu 11 Juni, sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online 2017 jalur non akademik seperti jalur afirmasi RMP, afirmasi uu, afirmasi prestasi dan afirmasi MoU, sangat kacau. Karena sangat sulit diakses dan sistem sering eror.
Disinyalir, ribuan calon siswa merasa resah di sejumlah SMA Negeri dan SMK Negeri di Kabupaten/Kota Bekasi. Karena, sistem PPDB online yang diterapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat tidak berjalan sesuai harapan masyarakat. Padahal sistem tersebut mengandeng universitas ternama.
“Pendaftaran sistem online untuk tingkat SMA itu sangat lambat. Akibatnya, ribuan siswa yang hendak mendaftar dengan sistem online merasa resah. Mulai Kamis (8/6/2017) untuk Kabupaten Bekasi sudah bisa daftar manual dengan syarat seperti pendaftaran online. Namun untuk Kota Bekasi kok kebijakannya berbeda atau sekolah belum menerima pendaftaran secara manual, semuanya kacau,” kata Pemerhati Kebijakan Publik Bekasi, Didit Susilo kepada SpiritNews, Selasa (13/6/2017).
Dikatakan, akibat sistem online mengalami kendala, maka para siswa lulusan SMP/sederajat dan orangtuanya mendatangi langsung SMA Negeri dan SMK Negeri yang menjadi tujuan untuk melanjutkan sekolah.
“Lantaran para lulusan SMP beserta orangtuanya kesulitan mendaftar melalui sistem online, maka mereka mendatangi sekolah seperti SMAN 1 Kota Bekasi namun belum ada pendaftaran manual,” terangnya.
Sementara para siswa yang didampingi orangtua berharap dengan datang ke sekolah tujuan akan bisa mendaftar tercapai. Tapi sayangnya, keinginan siswa dan orangtuanya terbentur Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, khususnya Pasal 74 (ayat 1 dan 2) dan Pasal 82 (ayat 1 dan 2) tentang Penerimaan Peserta Didik pada Satuan Pendidikan Dasar/Menengah yang objektif, transparan, dan akuntabel harus melalui online.
”Sejak tadi pagi, waktu itu saya membuka website penerimaan online, tapi tidak bisa. Masa sampai dua jam tidak bisa-bisa. Akhirnya saya ke sini, disini (sekolah, red). Pokoknya, sejak SMAN diambil alih Provinsi Jabar, semuanya kacau, amburadul,” kata Didit yang juga mendaftarkan anaknya melalui jalur afirmasi ke SMAN 1 Kota Bekasi.
Diakuinya, sejak tiga hari lalu dirinya membuka website penerimaan siswa baru. Namun sistemnya sering eror, bagaimana bagi orangtua yang masih gagap teknologi.
Panitia PPDB SMAN 1 Kota Bekasi, Chendra ketika ditanyakan hal tersebut, mengatakan pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa karena sistem penerimaan online lambat. Akibatnya, sekolahnya diserbu siswa dan orangtua siswa yang hendak mendaftar ke sekolahnya.
”Ya, sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan koordinator wilayah (koorwil) dalam melayani PPDB offline ini. Intinya kami hanya ingin mempermudah masyarakat dan memperlancar,” kata Chendra.(sam)