Jakarta, SpiritNews-Pelabuhan Tanjung Priok jadi pintu masuk bawang putih impor. Tujuannya agar pasokan bawang putih impor lancar selama Ramadan hingga Lebaran nanti.
Selain Tanjung Priok, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara juga jadi pintu masuk bawang putih impor. Lantas, bagaimana persiapan di Pelabuhan Tanjung Priok?
“Dua pelabuhan itu sudah dibuka dan baru Juni ini dibukaPrinsipnya, Pelabuhan Tanjung Priok sebagai salah satu tempat untuk kegiatan importasi bawang putih, KPU (Kantor Pelayanan Utama) Bea Cukai siap untuk memberikan layanan terkait importasi bawang putih ini,” ujar Fadjar Donny Tjahjadi, Kepala KPU Bea Cukai tipe A Tanjung Priok, Kamis (15/6/2017).
Fadjar menjelaskan, KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok akan beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Beberapa layanan tersebut di antaranya layanan konsultasi client coordinator, dukungan teknis, penerimaan dokumen, manifes, analysing point, pemeriksa fisik, Hi Co Scan, dan fasilitas pemotongan.
“Beberapa layanan yang kami berikan kepada pengguna jasa tetap kami lakukan, beroperasi, dan penjadwalan penjadwalan. Jadi pas lebaran kami tetap beroperasi,” kata Fadjar.
Dia menambahkan, Bea Cukai akan menjamin kelancaran impor bawang putih di Pelabuhan Tanjung Priok.
Adapun penerapan jalur hijau atau prioritas bagi bawang putih impor, Fadjar mengatakan, tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku berdasarkan profil importir serta kriteria barang impor.
Tapi, biasanya untuk produk impor prioritas selalu mendapat jalur hijau. Ia mencontohkan, daging impor yang masuk lewat Tanjung Priok biasanya masuk jalur hijau.
“Prinsipnya kita melihat dari pendekatan importir dan pendekatan komoditi. Intinya Kita tetap melakukan pengawasan melalui jalurnya,” terang Fadjar.(SpiritNews/Detik)