Akibat Longsor, Pelayanan PDAM TJM di Tiga Kecamatan Dihentikan

  • Whatsapp
Bencana longsor mengakibatkan pelayanan PDAM TJM ke tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi terhenti
Bencana longsor mengakibatkan pelayanan PDAM TJM ke tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi terhenti

Kabupaten Sukabumi, SpiritNews-Sedikitnya empat ribu pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (PDAM TJM) Kabupaten Sukabumi yang tersebar di tiga kecamatan terpaksa tidak bisa menikmati pasokan air bersih secara normal.
Hal ini terjadi karena hulu sungai Cibogo yang terletak di Kecamatan Caringing mengalami bencana longsor.
Direktur Umum PDAM TJM, Budiarkah mengatakan, akibat longsor yang terjadi pada Kamis (16/6/2017) malam itu, kualitas air mengalami kekeruhan karena bercampur lumpur.
“Pelanggan yang terganggu itu berada di wilayah Kecamatan Caringin, Cibadak dan Parungkuda, terpaksa belum bisa menikmati pasokan air secara normal dari PDAM,” kata Budiarkah, Senin (19/6/2017).
Dikatakan, untuk sementara pengolahan air bersih yang bersumber dari sungai Cibogo dihentikan sementara.
“Paling lama seminggu agar kembali normal. Tim kami akan berupaya secapat mungkin membersihkan lumpur yang ada dalam jaringan pipa,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi agar konsumen tetap terlayani, ungkap dia, kebutuhan air bersih akan disuplay langsung dari sumber mata air Cipanas yang berada di Kecamatan Cidahu, dengan debit 40 liter per detik.
“Karena tekanan airnya hanya 40 liter per detik, maka pelayanan paling bisa menjangkau pelanggan yang berada di dataran rendah,” ujarnya.
Sementara pelanggang yang berada di dataran tinggi, tambah dia, akan dipasok melalui mobil tangki.
“Kami imbau bagi pelanggan yang membutuhkan air bersih, agar menghubungi langsung PDAM TJM,” imbaunya.
Sementara itu Direktur Teknik PDAM TJM, Iyus Sugiarto menjelaskan, pasokan air bersih bagi warga di tiga kecamatan tersebut selama ini memang mengandalkan dari aliran Sungai Cibogo yang kemudian diolah kembali.
“Kualitas air yang diolah dari Cibogo sangat bagus, adapun debitnya bisa mencapai 50 liter per detik,” kata Sugiarto.
Saat ini, kata Sugiarto, proses pembersihan jaringan pipa terus dilakukan petugas dilapangan agar lumpur yang ada bisa segera hilang. “Paling lama sekitar sepekan, suplai air bersih sudah normal kembali,” jelasnya.(ony)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *