Kabupaten Karawang, SpiritNews-Seorang pemuda bernama Dede alias Debleng (22) waga Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terpakas harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang setelah senjata tajam jenis samurai menancap di jidadnya.
Aksi pembacokan sendiri terjadi di depan SPBU Plawad, Jalan Raya Syech Quro, Desa Pasir Jengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Minggu (18/6/2017) sekira pukul 21.00 WIB.
Seorang saksi mata, Dopi (37) warga setempat mengatakan, aksi pembacokan itu merupakan aksi bales dendam. Sebab sebelumnya, korban dengan Nandang alias Aki (30) juga sudah berkelahi.
“Si Aki mah sempat dibawa oleh Babinsa ke Rumah Sakit Lira Medika untuk mendapat perawatan,” kata Dopi.
Ayah korban, Endang (42) saat ditemui di ruang IGD RSUD mengaku tidak tahu menahu penyebab anaknya menjadi korban. Sebab, ia mendengar cerita pembacokan itu setelah anaknya terbaring di rumah sakit. “Saya sendiri tidak mengetahui secara pasti karena saat itu lagi narik angkot,” kata Endang.
Kapolsek Majalaya, AKP Enday Suhendar melalui ponselnya, mengatakan, aksi pembacokan itu terjadi karena pelaku ingin bales dendam.
“Pelaku sebelumnya dibacok hingga dilarikan ke rumah sakit. Tapi, pelaku tidak bersedia melaporkan kejadian tersebut meskipun sudah diimbau anggota Babhinkamtibmas setempat,” kata Enday.
Dikatakan, aksi pembacokan itu sendiri terjadi ketika korban sedang nongkrong di depan SPBU tersebut. Tiba-tiba, enam pemuda dengan mengendarai tiga sepeda motor berhenti. Pelaku kemudian turun dan mendatangi korban seorang diri.
“Tanpa basa basi, pelaku langsung membacokkan samurai yang sudah disiapkan sebelumnya dan tepat ke bagian dahi korban,” katanya.
Meski samurai sudah menancap, pelaku masih terus berusaha menganiaya korban. Merasa tak mampu melakukan perlawanan, korban langsung menyelamatkan diri dengan melompat tembok dan terakhir bersembunyi di sebuah mushola yang ada di belakang SPBU tersebut. “Pelaku dan kelima rekannya akhirnya pulang setelah ditegur warga sekitar,” terang Enday.
Pasca kejadian tersebut, anggota Satreskrim Polsek Majalaya langsung mendatangi rumah pelaku. Namun, kehadiran petugas justru mendapat aksi tidak simpati dari pihak keluarga pelaku.
“Kenapa giliran anak saya yang melakukan dicari, sementara waktu anak saya dibacok, dia(Debleng) kenapa tidak ditangkap,” ungkap Enday menirukan ucapan keluarga pelaku.
Menurut Enday, sejak korban diantarkan anggotanya sekitar pukul 22.15 WIB hingga pukul 10.00 tadi pagi (kemarin-red), samurai masih menancap di dahinya. “Saya belum tahu kapan samurai itu dicabut,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang petugas medis di IGD mengatakan, pihaknya tidak berani mencabut samurai tersebut sebelum mengetahui kedalaman luka bacok itu.
“Kami nggak berani dan sekarang masih di rontgen. Tapi kalau untuk mencabut samurai itu nanti harus dibedah dulu oleh dokter spesialis bedah,” pungkasnya.(reg)