Kota Jakarta, SpiritNews-Kawasan Tanah Abang makin bertambah semrawut menjelang hari raya Idul Fitri. Para pedagang kaki lima (PKL) makin menjamur di pasar terbesar se-Asia Tenggara itu.
Angkutan umum juga menjadi penyebab kesemrawutan. Pasalnya, mereka kerap menaikturunkan penumpang secara sembarang maupun mengetem hingga berjam-jam.
Pengamat Tata Kota Universitas Tri Sakti Nirwono Joga menyarankan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lebih serius menata kawasan Pasar Tanah Abang.
“Pemda harus membuat grand design kawasan Tanah Abang secara keseluruhan dan dibangun secara bertahap sehingga tidak membangun atau membuat sesuatu karena tindakan reaktif kalau ada masalah,” kata Nirwono Joga saat dihubungi wartawan, Senin (19/6/2017).
Pembangunan gedung atau blok, lanjut Nirwono, harus terpadu dengan kawasan sekitar stasiun KA, Halte Transjakarta dan LRT untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi sekaligus mendorong transportasi massal.
“Gedung parkir vertikal atau susun yang modern seperti RSCM dan KemenPUPR (e-parking) menghilangkan parkir liar dan meniadakan angkot ngetem serta membangun trotoar yang lebar, bersih dan aman,” lanjutnya.
Untuk permasalahan PKL, Pemprov diminta mendata dan bisa memberikan tempat berdagang yang resmi.
“Mendata ulang jumlah PKL yang ada di Tanah Abang, mendistribusikan secara merata PKL ke dalam pasar tradisional, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, hingga diadakan Festival PKL Night,” tutupnya.(SpiritNews/Sindo)