Seksi Pidsus, Kejari Karawang Santuni Anak Yatim di Yayasan Al-Kholisoh

  • Whatsapp
Kasie Pidsus, Kejari Karawang, Titin Herawati Utara memberikan sambutan
Kasie Pidsus, Kejari Karawang, Titin Herawati Utara memberikan sambutan

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Sejumlah jaksa dipimpin Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasie Pidsus), Titin Herawati Utara, Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang mendatangi Yayasan Al-Kholisoh yang terletak di Perumahan Bumi Telukjambe, Blok T No 413, RT 002/011, Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (20/6/2017) petang.
Kedatangan para jaksa di yayasan anak yatim piatu itu bukan untuk mengungkap kasus korupsi, melainkan untuk berbuka puasa bersama dan memberikan santunan kepada anak yatim piatu.
Titin Herawati Utara mengatakan, santunan yang diberikan kepada anak anak yatim piatu di Yayasan Al-Kholisoh ini merupakan inisiatif dirinya sendiri di bulan Ramadan, sebelum lebaran Idul Fitri beberapa hari ke depan.
“Di bulan Ramadan ini kita tentu ingin berlomba-lomba memperbanyak amal ibadah, dan hari ini alhamdulillah saya dan rekan-rekan dari kejaksaan bisa berbagi dengan anak-anak yatim di Yayasan Al-Kholisoh,” kata Titin, usai acara.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al-holisoh, Hj. Yani Suryani, S.Pd.I, mengatakan, sudah lima tahun berturut-turut pihak kejaksaan selalu mengadakan kegiatan bersama anak-anak binaannya.
Hal itu membuat pihaknya sangat terbantu, dan merasa diperhatikan oleh pihak kejaksaan.
“Entah ada ulang tahun, atau kegiatan-kegiatan lainnya. Jadi seperti ada ikatan sendiri dengan kejaksaan, seperti binaan dari pihak kejaksaan. Bahkan mereka (pejabat dan jaksa) yang sudah pindah juga masih sering menyumbang lewat transfer, seperti Pak Arifin, Ibu Sulvia, dan yang lainnya,” kata Yani.
Dijelaskan, Yayasan Al-Kholisoh binaannya itu memiliki 30 anak yatim yang tinggal dalam asrama, 70 anak yatim di luar asrama, dan sekitar 100 orang jompo di lingkungan sekitar yayasan.
“Pembinaan yang kita lakukan dengan mengaji setelah salat Subuh, Asar, dan Isya. Untuk pendidikan formal, mereka mendapat di sekolah-sekolah dengan biaya dari kami sepenuhnya. Dan kami menerima mereka (anak yatim, Red) sejak bayi hingga mereka lulus Sekolah Menengah Atas (SMA),” katanya.(sir)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *