Kabupaten Aceh Tengah, SpiritNews-Wisatawan yang berkunjung ke Danau Lut Tawar (DLT) diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama sampah anorganik.
Imbauan ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjend) Forum Penyelematan Danau Lut Tawar (FPDLT), Khalisuddin kepada SpiritNews, Senin (26/6/2017).
“Danau Lut Tawar milik kita semua, bukan warga Aceh Tengah saja, didalamnya telah dipenuhi sampah plastik yang tidak mudah larut. Mari buang sampah pada tempatnya,” kata Khalisuddin.
Dikatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap lebaran Idul Fitri, Idul Adha atau tahun baru Masehi, kunjungan ke destinasi wisata seputar Danau Lut Tawar cenderung meningkat. Kondisi ini turut meningkatkan kuantitas sampah di sekitar Danau yang berpenghuni sejumlah ikan endemik (ikan asli) seperti ikan Depik dan ikan Kawan.
“Selain mengganggu pemandangan, merusak lingkungan, sampah anorganik juga berdampak negatif kepada ikan endemik serta berakibat pendangkalan danau. Mari kita tingkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan,” jelasnya.
Seperti diberitakan sejumlah media, akhir-akhir ini kondisi DLT kian memprihatinkan dengan turunnya kualitas air akibat pencemaran serta berkurangnya debit air. Sejumlah upaya kampanye penyelamatan sudah dilakukan oleh elemen sipil.
Diantaranya penanaman pohon, pemungutan sampah di jalan lingkar DLT, juga pemungutan sampah anorganik dari dasar DLT oleh para penyelam dari Gayo Diving Club (GDC).
Air danau yang luasnya lebih dari 5000 hektar ini memgalir melalui kabupaten Bener Meriah, Bireuen dan Aceh Utara melalui Krueng Peusangan.(mah)