Kabupaten Sukabumi, SpiritNews-Objek wisata pantai Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi primadona bagi para wisatawan. Bukan hanya warga sekitar, bahkan dari luar kotapun datang ke pantai selatan ini.
Terbukti, Selasa (27/6/2017), ribuan kendaraan memadati ruas jalan nasional menuju arah lokasi wisata pantai di Palabuhanratu. Tidak hanya dari arah Bogor, kendaraan dari arah Cianjur – Kota Sukabumi juga ikut menyesaki ruas jalan mulai dari Jalan Pelabuhan II, Cikembang hingga Ubrug atau sekitar 5 kilometer.
Berdasarkan pantauan, hingga sekitar pukul 10.45 WIB Selasa (27/6/2017) terlihat kendaraan berjalan perlahan, calon wisatawan yang datang menggunakan kendaraan bak terbuka terlihat turun dari kendaraannya untuk membeli minuman ringan.
“Saya dari Cianjur, sudah hampir 4 jam tertahan di jalan. Mungkin baru sampai sore,” kata Muhdi (46) warga asal Cianjur yang mengaku kendaraannya disewa oleh rombongan tetangganya sendiri.
Muhdi mengaku harga sewa kendaraannya melonjak hingga dua kali lipat dari yang asalnya hanya Rp 150 ribu menjadi Rp 300 ribu. “Memang harga sewa naik, tapi kalau macet begini habis di bensin walau memang ada tambahan dari penyewa,” lanjutnya.
Informasi yang diperoleh detikcom lebih dari 3.000 pengunjung sudah berada di lokasi wisata pantai Palabuhanratu hari ini. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga berakhirnya masa libur cuti bersama.
“Kita sebenarnya tegas untuk kendaraan bak terbuka dilarang membawa penumpang, kami akan berlakukan tilang. Karena berbahaya dan tingkat keamanannya juga tidak terjamin, banyak anak kecil dan orang tua dan satu lagi itu bukan untuk angkutan penumpang,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Syahduddi.
Data hingga hari ini dikatakan Syahduddi ada sebanyak 13 orang wisatawan yang mengalami kecelakaan saat bermain di pantai, seluruh korban berhasil diselamatkan oleh tim gabungan pengaman pantai. Hal ini akibat tidak mengindahkan peringatan dari petugas.
“Ada rekan-rekan dari Balawista, Polair dan SAR juga bantuan dari komunitas rescue yang sigap berada di lokasi. Sekali lagi kami berharap pengunjung untuk mematuhi petugas dan memperhatikan tanda bahaya,” tutupnya.(SpiritNews/detiknews)