Ada Protes Soal Kebijakan Prioritas Putra Daerah Akpol Jabar, Mabes Polri Akan Pelajari Dulu

  • Whatsapp
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul

Jakarta, SpiritNews-Polri akan mendalami terkait video beredar yang berisi protes orang tua calon siswa penerimaan Akademi Kepolisian (Akpol) di Polda Jawa Barat.
Sejumlah orang tua calon siswa memprotes kebijakan prioritas putra daerah dalam proses seleksi.
“Kita dalami dulu ya, informasi itu, terus kita pelajari. Apakah nanti kita akan turun untuk meminta keterangan di sana, kita kan tunggu ada penjelasan resmi dari sana (Polda Jabar)” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul, Kamis (29/6/2017).
Polri menunggu penjelasan dari Polda Jabar agar informasi yang diterima utuh. Sebab protes orang tua terkait dengan aturan yang diterbitkan Kapolda Jabar.
“Sementara itu kita dalami, pelajari biar jelas duduk perkaranya, biar jangan sepihak,” tambahnya.
Sebelumnya, dalam video yang beredar tampak seorang ibu-ibu melayangkan protes kepada petugas. Belum diketahui tanggal pembuatan video tersebut.
Salah seorang orang tua calon siswa, Nani (47) mempertanyakan kebijakan prioritas putra daerah yang tertuang dalam keputusan Kapolda Jabar Nomor: Kep/702/VI/2017 yang dikeluarkan tanggal 23 Juni 2017.
Dalam keputusan Kapolda tersebut diatur pedoman penerapan persentase kelulusan tingkat panitia daerah (panda) bagi putra-putri daerah dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri secara terpadu (Akpol, Bintara, Tamtama) TA 2017 Panda Polda Jabar.
Dalam keputusan Kapolda Jabar itu, hasil kelulusan sementara sebanyak 35 orang pria dan 4 orang wanita dengan kuota 13 orang putra daerah dan 22 orang non putra daerah.
Namun setelah melewati tahap seleksi hanya sebanyak 12 orang putra daerah dan 11 orang non putra daerah yang diterima.
“Nah di situ (kebijakan) non putra daerah diambil hanya 11 orang, padahal nilainya lebih tinggi dari putra daerah. Kami protes lah, kalau putra daerah itu nilainya tinggi, enggak apa-apa, kami ikhlas, tapi ini di bawah dari (putra) kami,” kata Nani.
Menurutnya, kebijakan prioritas putra daerah ini diberitahukan kepada orang tua calon siswa saat pengumuman kelulusan, Kamis (28/) di Polda Jabar.
Saat itu, orang tua siswa bereakasi keras karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya soal kategorisasi putra daerah dan non putra daerah.(SpiritNews/DetikNews)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *